BPOM Lakukan Evaluasi Mencegah Komoditas Terpapar Radioaktif Dikonsumsi Masyarakat

Kepala BPOM Taruna Ikrar. Metrotvnews.com/Fachri

BPOM Lakukan Evaluasi Mencegah Komoditas Terpapar Radioaktif Dikonsumsi Masyarakat

Achmad Zulfikar Fazli • 14 October 2025 14:01

Jakarta: Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengatakan akan melakukan evaluasi untuk mencegah komoditas terkontaminasi cemaran radioaktif seperti Cesium-137 (Cs-137) dikonsumsi dan masuk ke dalam tubuh manusia. Hal ini untuk memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat.

"Badan POM tentu komitmennya menjaga keamanan, keselamatan, dan yang lebih penting lagi kualitasnya harus bagus," kata Kepala BPOM Taruna menjawab pertanyaan wartawan usai The 16th Annual Meeting of the WHO-International Regulatory Cooperation for Herbal Medicine (WHO-IRCH) Network 2025 di Jakarta, dilansir dari Antara pada Selasa, 14 Oktober 2025.

Dia mengatakan BPOM sudah berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), memastikan keamanan komoditas udang dan cengkeh asal Indonesia. Sehingga, komoditas asal Indonesia itu aman untuk masuk ke pasar AS. 

Di Bawah Standar Maksimal


Taruna mengatakan tingkat kandungan Cs-137 yang ditemukan pada udang beku asal Indonesia yang menyebabkan peringatan impor dari AS, jumlahnya berada di bawah standar maksimal diterapkan secara internasional. 

Temuan kandungan Cs-137 di udang beku yang diekspor PT BMS berjumlah 68 Becquerel (Bq) per kilogram (kg), di bawah standar kandungan radioaktif internasional yakni sebesar 1.200 bg/kg.  

"Tentu kita paham walaupun di bawah standar, tapi itu untuk kehati-hatian," jelas Taruna.
 
Baca Juga: 

Pemerintah Target Dekontaminasi Cs-137 Cikande Rampung Desember 2025


BPOM bekerja sama dengan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Radiasi Radionuklida Cs-137 dan berkomunikasi dengan FDA AS. Khususnya, dengan FDA AS, pihaknya mengajukan sejumlah bukti terbukti secara sains mengenai dekontaminasi dan penanganan produk Indonesia

"Karena saya tahu persis US FDA biasanya tidak berpolitik, dia betul-betul kacamata kuda scientific dan kita meyakinkan dengan cara itu. Tentu secara bertahap kita lakukan juga setting point untuk memberikan informasi bahwa Badan POM Indonesia termasuk Satgas tadi yang menangani ini, serius menangani ini secara profesional, terukur dan sesuai dengan ilmu," tutur Taruna.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)