Jajaran Pemimpin Dunia Dukung Gencatan Senjata Gaza di KTT Perdamaian

Presiden AS Donald Trump bersama Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi memimpin KTT Perdamaian Gaza di Sharm el-Sheikh, Senin, 13 Oktober 2025. (Anadolu Agency)

Jajaran Pemimpin Dunia Dukung Gencatan Senjata Gaza di KTT Perdamaian

Muhammad Reyhansyah • 13 October 2025 13:34

Sharm el-Sheikh: Para pemimpin dunia berkumpul di Sharm el-Sheikh, Mesir, pada Senin, 13 Oktober 2025, untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian yang dipimpin bersama Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi. 

Summit for Peace ini bertujuan mendukung berakhirnya perang dua tahun di Gaza, setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata bersejarah antara Israel dan Hamas.

Meski menjadi pihak utama dalam konflik, Israel dan kelompok Hamas tidak hadir dalam konferensi ini. Israel menolak memberikan peran apa pun kepada Otoritas Palestina di Gaza, meski pemimpinnya turut menghadiri pertemuan.

KTT tersebut dihadiri para pemimpin dari Turki, Yordania, Inggris, Jerman, Prancis, Italia, serta pejabat tinggi PBB dan Uni Eropa. Pertemuan ini berlangsung bersamaan dengan hari di mana Hamas dijadwalkan membebaskan 20 sandera Israel yang masih hidup, sementara Israel akan membebaskan ratusan tahanan Palestina, dua langkah penting setelah gencatan senjata dimulai pada Jumat lalu.

Kantor kepresidenan Mesir menyatakan, KTT itu bertujuan untuk “mengakhiri perang di Gaza” dan “membuka lembaran baru bagi perdamaian serta stabilitas regional,” sejalan dengan visi Trump untuk kawasan tersebut. Kedua pemimpin dijadwalkan mengeluarkan pernyataan bersama usai konferensi berdurasi sekitar dua jam itu.

Trump dan El-Sissi menegaskan komitmen untuk memajukan implementasi tahap pertama kesepakatan, termasuk penarikan pasukan Israel dari sebagian wilayah Gaza dan kembalinya ratusan ribu warga Palestina ke rumah mereka. Organisasi kemanusiaan kini bersiap menyalurkan bantuan dalam jumlah besar yang selama berbulan-bulan tertahan di perbatasan.

Tantangan Pascagencatan Senjata

Melansir dari The Independent, Senin, 13 Oktober 2025, meski kesepakatan telah dicapai, sejumlah isu penting masih menggantung, termasuk soal pelucutan senjata Hamas, pembentukan pemerintahan pascaperang di Gaza, dan sejauh mana Israel akan menarik pasukannya.

Rencana Trump juga menyerukan pembentukan pasukan keamanan Palestina baru dengan dukungan teknis dan finansial dari negara-negara kawasan.

Isu lain yang menjadi fokus adalah pendanaan untuk membangun kembali Gaza. Bank Dunia dan pemerintah Mesir memperkirakan kebutuhan rekonstruksi mencapai sekitar USD 53 miliar. Mesir berencana menggelar konferensi lanjutan untuk membahas pendanaan tersebut.

Namun, dua pihak utama, Israel dan Hamas absen dari KTT ini. Kedua musuh bebuyutan itu masih berselisih dalam negosiasi tidak langsung yang dimediasi Mesir dan Qatar. Iran, yang menjadi pendukung utama Hamas, juga tidak hadir. Negara itu kini menghadapi lemahnya pengaruh regional setelah dilanda perang singkat 12 hari pada Juni lalu.

KTT ini menjadi momentum penting bagi para pemimpin dunia untuk menegaskan kembali dukungan terhadap gencatan senjata. Turki, yang selama bertahun-tahun menampung pemimpin politik Hamas, memainkan peran utama dalam tercapainya kesepakatan tersebut. Selain itu, Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab juga turut hadir.

Kanselir Jerman Friedrich Merz yang hadir mewakili negaranya menyatakan keprihatinan atas operasi militer Israel di Gaza dan berjanji akan turut memimpin konferensi rekonstruksi bersama Mesir. Perdana Menteri Inggris Keir Starmer berencana menyumbang 20 juta poundsterling untuk penyediaan air dan sanitasi di Gaza serta akan menjadi tuan rumah konferensi tiga hari untuk menyusun rencana pemulihan wilayah tersebut.

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, Presiden Uni Eropa António Costa, dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni juga mengonfirmasi kehadiran mereka.

Sharm el-Sheikh, kota wisata di tepi Laut Merah yang kerap menjadi tuan rumah perundingan damai Timur Tengah sejak era Presiden Hosni Mubarak, kembali menjadi pusat diplomasi internasional.

Di bawah kepemimpinan El-Sissi, pertemuan ini menjadi konferensi perdamaian pertama yang digelar di kota tersebut, sebuah langkah simbolis menuju berakhirnya konflik panjang di Gaza.

Baca juga:  Tiba di Kairo, Presiden Prabowo akan Hadiri KTT Perdamaian Palestina

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)