Setahun Prabowo–Gibran: Fokus Perkuat Investasi dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Forum "1 Tahun Prabowo–Gibran: Optimism on 8% Economic Growth" digelar Metro TV di JS Luwansa Hotel & Convention Center, Jakarta, Kamis, 16 Oktober 2025 (Foto:Metrotvnews.com/Duta Erlangga)

Setahun Prabowo–Gibran: Fokus Perkuat Investasi dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Ade Hapsari Lestarini • 18 October 2025 17:41

Jakarta: Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memasuki satu tahun pada Senin, 20 Oktober 2025. Optimisme menuju pertumbuhan ekonomi delapan persen pun digaungkan semua pihak, mulai dari pemerintah hingga para pengusaha.
 
Optimisme ini salah satunya terlihat pada forum "1 Tahun Prabowo–Gibran: Optimism on 8% Economic Growth" yang digelar Metro TV di JS Luwansa Hotel & Convention Center, Jakarta, Kamis, 16 Oktober 2025.
 
Forum ini menjadi wadah diskusi strategis untuk menelaah capaian, tantangan, dan langkah konkret menuju target pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen pada 2029 sesuai yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.
 
Forum "1 Tahun Prabowo–Gibran: Optimism on 8% Economic Growth" membahas empat isu utama yang dihadirkan dalam format talkshow. Empat keynote speaker utama menjadi 'juru kunci' di acara tersebut, yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi & Kepala BKPM Rosan Roeslani, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan, dan ditutup oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.
 
Berikut pembahasan diskusi yang dibagi dalam empat sesi utama:
 

1. Investasi jadi Kunci Percepatan Pertumbuhan Ekonomi

 
Pada sesi pertama diskusi ini menyoroti strategi dalam memperkuat iklim investasi nasional. Para pembicara yang dihadirkan yakni Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara, Sesmenko Perekonomian Susiwojono Mugiarso, CIO BPI Danantara Pandu Sjahrir, Wakil Ketua DEN Mari Elka Pangestu, Southeast Asia Partner and Leader of McKinsey’s Phillia Wibowo, serta Wakil Ketua Umum Kadin Bobby Gafur Umar.
 
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, prospek ekonomi Indonesia terang di tengah ketidakpastian global. Bahkan, Dana Moneter Internasional (IMF) menyebut Indonesia menjadi salah satu negara yang paling cerah.
 
"IMF menyatakan di tengah ketidakpastian global, Indonesia merupakan bright spot, jadi Indonesia terang dibandingkan negara lain," kata Airlangga.
   

2. Ekspor-Impor, Dinamika Kunci Pertumbuhan Ekonomi

 
Acara kemudian dilanjutkan pada sesi kedua yang membahas upaya perluasan pasar dan peningkatan daya saing produk Indonesia. Pada sesi ini dihadirkan pembicara Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza, Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf) Teuku Riefky Harsya, Direktur Program dan Kebijakan PRASASTI Piter Abdullah Redjalam, Direktur Eksekutif INDEF Esther Sri Astuti, dan Ketua Gabungan Pengusaha Eksportir Indonesia Benny Soetrisno.
 
Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya menerangkan akar budaya mesti dimanfaatkan dan diubah sebagai produk yang memiliki nilai jual. Sehingga nantinya produk itu dapat bernilai ekspor. Ia mencontohkan beberapa negara yang mengekspor produk berdasarkan akar budaya. Misalnya Amerika dengan filmnya.
 
"Produk film ini contoh ekspor kreatif yang sebenarnya adalah akar budaya, misal Amerika dengan Hollywood-nya, Jepang dengan anime-nya, Ini kreativitas negaranya, akar budayanya," ujar Teuku Riefky Harsya.


(Foto:Metrotvnews.com/Duta Erlangga)
 

3. Konsumsi sebagai Penggerak Utama Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

 
Pada sesi ketiga, mengulas konsumsi rumah tangga dan UMKM sebagai motor penggerak ekonomi. Pembicara yang hadir di antaranya Menteri UMKM Maman Abdurrahman, Menteri Koperasi Ferry Juliantono, Ekonom Senior CORE Indonesia M. Faisal, Tenaga Ahli Utama Kantor Kepresidenan Fithra Faisal Hastiadi, dan Ketua Umum Apindo Shinta W. Kamdani.
 
Pemerintah terus mendorong konsumsi masyarakat sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional. Menteri Koperasi Ferry Juliantono menegaskan pentingnya koperasi sebagai instrumen utama dalam memperkuat ekonomi rakyat, terutama di pedesaan. Ia menyebut, arah kebijakan Presiden kini difokuskan untuk mengembalikan peran koperasi agar sesuai dengan amanat konstitusi.
 
Menurut Ferry, koperasi menjadi wadah penting dalam memastikan kesejahteraan masyarakat. “Memang dari Presiden, dari sejahtera kita harus diberi amanah. Sekarang Presiden ingin sebenarnya, ingin mengembalikan lagi menjadi sesuai dengan konstitusi kita. Kecil, itu akan kalah dengan yang besar,” ujar dia.
 


4. Efektivitas Belanja Negara dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi

 
Selanjutnya sesi keempat yang menjadi pamungkas agenda ini menyoroti pentingnya efisiensi dan produktivitas anggaran publik. Diskusi pada sesi ini menghadirkan Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Menteri Desa & PDT Yandri Susanto, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, serta Direktur LPEM FEB UI Chaikal Nuryakin.
 
Pada sesi ini, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menargetkan penyerapan anggaran 2025 mencapai lebih dari 90 persen hingga akhir tahun. Meski sempat melambat pada awal masa transisi pemerintahan Prabowo-Gibran, Kementerian optimistis realisasi keuangan dan fisik bisa menembus target tinggi.
 
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menyebutkan dari total anggaran Rp110 triliun, realisasi yang telah dibuka mencapai Rp93 triliun. Ia menilai, tantangan di awal pemerintahan menjadi momentum untuk memperkuat sistem keuangan dan efektivitas belanja negara.


Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (Foto:Metrotvnews.com/Duta Erlangga)

Selanjutnya, agenda penutupan menghadirkan keynote speaker Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Purbaya meyakini ekonomi Indonesia akan terus tumbuh. Dia menegaskan, pemindahan dana pemerintah sebesar Rp200 triliun ke perbankan bukan kebijakan yang besar. Namun ia mengakui dampak yang ditimbulkan cukup berbeda.
 
"Kok pindahin Rp200 triliun? Kayaknya ada kebijakan besar. Padahal enggak ada. Tapi dampaknya ke perekonomian beda," kata Purbaya.
 
Menutup forum “1 Tahun Prabowo–Gibran: Optimism on 8% Economic Growth,” seluruh pemangku kepentingan sepakat bahwa kerja sama lintas sektor menjadi kunci utama dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat, target pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen pada 2029 diyakini bukan sekadar cita-cita, melainkan visi yang dapat dicapai secara nyata.
 
Pemerintahan Prabowo–Gibran menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat fondasi ekonomi nasional melalui investasi, peningkatan ekspor, penguatan UMKM, serta efektivitas belanja negara demi terwujudnya Indonesia yang maju dan sejahtera.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Rosa Anggreati)