Ruang sidang Knesset, Israel. (Anadolu)
Riza Aslam Khaeron • 8 August 2025 11:01
Tel Aviv: Kabinet keamanan Israel menyetujui rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengambil alih Kota Gaza, bagian utara Jalur Gaza, setelah pembahasan lebih dari 10 jam. Keputusan ini menjadi tahap awal dari operasi yang dapat berkembang menjadi pendudukan penuh seluruh Jalur Gaza oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF), melansir Axios.
Kantor Netanyahu menegaskan bahwa tujuan operasi adalah “mengalahkan Hamas” dengan menempatkan Kota Gaza di bawah kendali IDF sambil menyediakan bantuan kemanusiaan bagi warga sipil di luar zona pertempuran.
"Kabinet keamanan menyetujui usulan perdana menteri untuk mengalahkan Hamas. IDF akan bersiap mengambil alih Kota Gaza sambil memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di luar zona pertempuran," bunyi pernyataan Kantor Perdana Menteri Israel.
Menjelang rapat kabinet, Netanyahu mengonfirmasi bahwa IDF akan memulai ofensif baru untuk menduduki seluruh Jalur Gaza dalam upaya membasmi Hamas.
"Kami berniat menguasai seluruh Gaza. Kami tidak ingin mempertahankan Gaza. Kami menginginkan perimeter keamanan. Kami ingin menyerahkan Gaza kepada kekuatan Arab yang akan memerintah Gaza dengan benar," kata Netanyahu dalam wawancara dengan Fox News.
Kota Gaza, yang dihuni sekitar 800.000 orang, merupakan bagian dari 25 persen wilayah Gaza yang belum dikuasai IDF, bersama beberapa kamp pengungsi di wilayah tengah. Kabinet juga menetapkan lima prinsip yang akan menjadi syarat untuk mengakhiri perang dengan Hamas:
Baca Juga: Netanyahu Tegaskan Israel Bermaksud Ambil Alih Kendali Militer Penuh atas Gaza |