Apa Itu GDP? Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitungnya

Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com

Apa Itu GDP? Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitungnya

Eko Nordiansyah • 6 August 2025 12:57

Jakarta: Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan indikator utama yang digunakan untuk mengukur kinerja ekonomi suatu negara. GDP mencerminkan pertumbuhan ekonomi, daya beli masyarakat, dan daya saing negara di tingkat global.

Dilansir dari laman OCBC dan CIMB, indikator ini dihitung berdasarkan total nilai barang dan jasa yang diproduksi dalam satu periode tertentu, biasanya satu tahun. Sebagai contoh, jika Indonesia memproduksi satu miliar jeruk dengan harga Rp500 per buah, maka GDP-nya adalah Rp500 miliar.

Perbedaan GDP dan Gross National Product (GNP) juga perlu diperhatikan. Jika GDP menghitung seluruh produksi dalam negeri termasuk yang dilakukan oleh perusahaan asing, maka GNP menghitung pendapatan warga negara baik di dalam maupun luar negeri.

Jenis GDP

1. GDP nominal
GDP nominal adalah GDP yang dihitung berdasarkan harga pasar saat ini dan rentan terhadap pengaruh inflasi.

2. GDP riil
GDP riil merupakan GDP yang dihitung dengan harga konstan sehingga memberikan gambaran lebih akurat terhadap pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
 
Baca juga: 

Pemerintah Klaim Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Hasil dari Stimulus yang Dikeluarkan



(Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com)

Komponen GDP

GDP terdiri dari empat komponen utama. Komponen pertama adalah konsumsi rumah tangga (C), yakni pengeluaran masyarakat untuk kebutuhan seperti makanan, elektronik, dan kesehatan. Komponen kedua adalah investasi (I), yang mencakup pembelian barang modal seperti pabrik, mesin, dan properti.

Komponen ketiga adalah pengeluaran pemerintah (G), meliputi belanja infrastruktur, gaji pegawai negeri, dan layanan publik. Komponen keempat adalah ekspor bersih (X–M), yaitu selisih antara nilai ekspor dan impor.

Cara menghitung GDP

Rumus untuk menghitung GDP adalah, GDP=C+I+G+(X?M)

GDP dapat dihitung melalui tiga pendekatan utama. Pertama, pendekatan produksi, yaitu dengan menjumlahkan seluruh nilai tambah dari setiap sektor ekonomi seperti pertanian, industri, dan jasa. Kedua, pendekatan pendapatan, yang menghitung total pendapatan dari faktor-faktor produksi seperti gaji, laba usaha, dan sewa. Ketiga, pendekatan pengeluaran, yaitu menjumlahkan konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, dan ekspor bersih.

Contoh dalam suatu negara jika konsumsi sebesar Rp100 triliun, investasi Rp20 triliun, pengeluaran pemerintah Rp15 triliun, dan ekspor bersih Rp15 triliun.

GDP=100+20+15+15=Rp150 triliun

Maka negara tersebut memiliki GDP sebesar Rp150 triliun.

GDP memiliki sejumlah manfaat, di antaranya sebagai indikator pertumbuhan ekonomi, dasar perumusan kebijakan pemerintah seperti stimulus fiskal, dan alat ukur kesejahteraan masyarakat melalui perhitungan GDP per kapita. Namun, GDP juga mendapat kritik karena tidak mencakup aktivitas ekonomi informal seperti UMKM, serta tidak mempertimbangkan aspek lingkungan dan tingkat kebahagiaan masyarakat.

GDP bukan sekadar angka, melainkan gambaran menyeluruh terhadap kesehatan ekonomi sebuah negara. Memahami konsep GDP dapat membantu masyarakat dan pelaku usaha mengambil keputusan ekonomi yang lebih tepat dan bijak. (Muhammad Adyatma Damardjati)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)