Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi. Metrotvnews.com/Fachri Audhia Hafiez
M Ilham Ramadhan Avisena • 6 August 2025 11:53
Jakarta: Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyampaikan, capaian pertumbuhan ekonomi sebesar 5,12 persen pada kuartal II 2025 tak lepas dari campur tangan pemerintah. Menurutnya, sejumlah program yang dikeluarkan untuk mendongkrak laju ekonomi telah terefleksi dari angka pertumbuhan tersebut.
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi melingkupi beragam faktor seperti konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, hingga investasi.
"Bahwa komponen-komponen itu adalah hasil dari program-program atau kemudian kalau dari sisi pemerintah itu adalah hasil dari stimulus-stimulus yang disiapkan oleh pemerintah, ya memang demikian," jelas Prasetyo kepada pewarta di Kompleks Istana Merdeka, Jakarta, dikutip Rabu, 6 Agustus 2025.
Namun demikian, Prasetyo tidak menampik ada paradoks antara data makro dan realitas sosial yang dihadapi masyarakat bawah. Fenomena masyarakat rentan seperti Rojali (Rombongan jarang beli) dan Rohana (Rombongan hanya nanya), misalnya, disebut menjadi pelecut bagi pemerintah untuk bisa bekerja lebih baik lagi.
"Saya terus terang tidak terlalu gembira dengan istilah itu. Menurut pendapat saya, istilah itu jangan dijadikan sebagai sebuah joke atau lelucon. Itu adalah sebuah lecutan bagi kita bahwa memang masih banyak yang harus kita perjuangkan," tutur Prasetyo.
Baca juga:
Pertumbuhan Ekonomi 5,12% pada Kuartal II di Luar Ekspektasi |