Presiden Tiongkok Xi Jinping berjalan dalam acara parade militer. (CGTN / China Media Group)
Willy Haryono • 3 September 2025 09:37
Beijing: Presiden Tiongkok Xi Jinping menyatakan bahwa Tiongkok “tak terbendung” dalam pidato pembukaan parade militer besar di Beijing yang menandai 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II pada Rabu, 3 September 2025.
“Kebangkitan bangsa Tiongkok tak terbendung dan perjuangan kemanusiaan untuk perdamaian serta pembangunan akan menang,” kata Xi dalam pidato yang disiarkan televisi dan dikutip The Korea Times.
“Kemanusiaan kembali dihadapkan pada pilihan: perdamaian atau perang, dialog atau konfrontasi, serta hasil saling menguntungkan atau permainan zero-sum,” tambahnya.
Xi menyerukan kepada negara-negara di seluruh dunia “untuk menghapus akar penyebab perang dan mencegah tragedi sejarah terulang kembali.”
“Keamanan bersama hanya dapat dijaga bila negara-negara di seluruh dunia saling memperlakukan sebagai setara, hidup dalam harmoni, dan saling mendukung,” ujarnya.
Parade militer di Beijing umumnya digelar untuk memperingati momen-momen bersejarah, terutama terkait kemenangan Tiongkok dalam Perang Dunia II dan berdirinya Republik Rakyat Tiongkok.
Tidak setiap tahun parade semacam ini digelar secara besar-besaran; biasanya hanya pada peringatan penting atau momentum bersejarah tertentu. Parade ini sekaligus menjadi ajang bagi Beijing untuk menampilkan kekuatan militernya, baik berupa persenjataan terbaru maupun kesiapan pasukan.
Dengan menghadirkan pemimpin dunia seperti Vladimir Putin dan Kim Jong-un, parade kali ini juga mencerminkan semakin kuatnya poros Beijing-Moskow-Pyongyang dalam menghadapi tekanan dari Amerika Serikat dan sekutunya.
Presiden Prabowo Subianto juga turut hadir dalam acara ini usai mendapat undangan resmi dari Xi Jinping.
Baca juga: Solidaritas Trilateral: Kim, Putin, dan Xi Akan Hadir di Parade Militer Beijing