8 Tahun Sekali, Keraton Yogyakarta Keluarkan Gunungan Brama di Grebeg Maulud

Wujud Gunungan Brama pada Grebeg Maulud Tahun Dal, Kraton Yogyakarta. Dokumentasi/Humas Pemerintah DIY

8 Tahun Sekali, Keraton Yogyakarta Keluarkan Gunungan Brama di Grebeg Maulud

Ahmad Mustaqim • 5 September 2025 16:23

Yogyakarta: Keraton Yogyakarta menggelar Grebeg Maulud pada Jumat, 5 September 2025. Jika pada grebeg biasanya ada lima gunungan, Grebeg Maulud 2025 terdapat enam gunungan. Enam gunungan tersebut yakni Gunungan Kakung, Gunungan Wadon, Gunungan Gepak, Gunungan Dharat, Gunungan Pawuhan, dan Gunungan Brama. 

"Semua ada delapan gunungan, enam jenis (gunungan) yang dikeluarkan," kata Koordinator Rangkaian Prosesi Garebeg Mulud Dal 1959, KRT Kusumonegoro. 

Ia mengatakan Gunungan Brama hanya dibuat dan dikeluarkan bertepatan dengan Tahun Dal. Ia mengatakan Gunungan Brama tersebut diperuntukan untuk Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, keluarga, dan abdi dalem. Gunungan ini hanya keluar delapan tahun sekali. 

"Khusus Garebeg Mulud Tahun Dal, dikeluarkan salah satu pareden, yakni Gunungan Brama, yang juga diarak dan diboyong dari kraton menuju Masjid Gedhe (Kauman)," ujar Kusumonegoro. 
 

Baca: Warga Berebut Gunungan Grebeg Mulud Keraton

Lima gunungan lain yang dikeluarkan diperuntukan kepada masyarakat. Sementara itu, Gunungan Brama hanya singgah di halaman Masjid Gedhe Kauman untuk didoakan dan dibawa masuk kembali ke kompleks Keraton. 
 
Ia mengatakan Gunungan Brama mirip Gunungan Estri. Bentuk Gunungan Brama seperti silinder tegak dengan bagian tengah sedikit mengecil. Rangka Gunungan Brama terbuat dari bambu dengan badannya ditutup pelepah pisang. Pada bagian puncaknya terdapat lubang untuk menempatkan anglo atau tungku kecil dari tanah liat, yang diisi arang membara untuk membakar kemenyan. 

"Itu yang membedakan dengan gunungan yang lain, karena di atas atau di tengah Gunungan Brama mengeluarkan asap sepanjang prosesi berlangsung," ujar Kusumonegoro.

Salah seorang wisatawan dari Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, YuniatY sengaja meluangkan waktu datang ke Yogyakarta. Ia juga mengaku mendapat informasi Grebeg Maulud Tahun Dal menjadi momen langka yang hanya ada delapan tahun sekali. 

"Jadi ini momen yang tak boleh dilewatkan. Kebetulan saya juga dapat ini (wajik gunungan). Alhamdulillah semoga berkah, membawa barokah," ujar Kusumonegoro.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)