Serangan Terbesar Rusia Rusak Gedung Kabinet Ukraina di Kyiv

Gedung Kabinet Ukraina di Kyiv terbakar akibat terkena serangan drone Rusia, 7 September 2025. (Ukrainian State Emergency Service)

Serangan Terbesar Rusia Rusak Gedung Kabinet Ukraina di Kyiv

Willy Haryono • 8 September 2025 11:36

Kyiv: Serangan udara Rusia menghantam lantai atas Gedung Kabinet Menteri Ukraina di Kyiv, Minggu, 7 September 2025. Untuk pertama kalinya sejak perang dimulai pada Februari 2022, simbol otoritas eksekutif Ukraina itu menjadi target serangan Rusia.

Rentetan serangan tadi malam disebut-sebut sebagai yang terbesar dilancarkan Rusia ke Ukraina sejauh ini.

Gedung kabinet tersebut menampung kantor perdana menteri dan jajaran menteri Ukraina. Serangan ini dinilai signifikan karena menunjukkan Moskow kini dapat menjangkau jantung distrik pemerintahan ibu kota Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, serangan ke Kyiv merupakan bagian dari gelombang serangan besar-besaran Rusia ke sejumlah kota, termasuk Sumy, Kremenchuk, Odesa, Dnipro, Kryvyi Rih, dan Zaporizhzhia. Kementerian Pertahanan Ukraina mencatat Rusia meluncurkan lebih dari 800 drone, empat rudal balistik, dan sembilan rudal jelajah.

“Di Kyiv, puing-puing masih dibersihkan, kemungkinan masih ada korban di bawah reruntuhan. Gedung Kabinet Menteri rusak. Hingga kini, lebih dari 40 orang terluka di seluruh negeri, 20 di antaranya di Kyiv,” kata Zelensky, seperti dikutip dari UPI, Senin, 8 September 2025.

Ia menambahkan, empat orang tewas, termasuk seorang anak.

Perdana Menteri Yulia Svyrydenko membagikan foto kerusakan di Telegram dan menegaskan tidak ada korban luka di dalam gedung. “Teror Rusia tidak akan menghentikan kerja pemerintah. Kami akan memulihkan kerusakan, tetapi nyawa rakyat yang hilang tidak dapat dikembalikan,” ujarnya.

Serangan itu juga menuai kecaman internasional. PM Inggris Keir Starmer menyebutnya sebagai serangan brutal terhadap inti pemerintahan sipil Ukraina. Presiden Prancis Emmanuel Macron menilai Rusia semakin terjebak dalam “logika teror,” sembari menegaskan dukungan untuk Ukraina.

Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan serangan itu menyasar fasilitas produksi dan penyimpanan drone, pangkalan udara, serta pusat logistik Ukraina. Mereka mengklaim semua target berhasil dihancurkan dan membantah mengenai kerusakan gedung pemerintahan.

Moskow juga melaporkan berhasil menembak jatuh 69 drone Ukraina yang menyerang wilayah Rusia dan Krimea. Dalam laporannya, Rusia mengklaim pasukannya merebut desa Khoroshe di timur Ukraina serta menghantam lebih dari 150 target militer. (Kelvin Yurcel)

Baca juga:  Serangan Rusia di Ibu Kota Ukraina Tewaskan Dua Warga, Termasuk Seorang Bayi

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)