Ilustrasi strain DNA. (Anadolu Agency)
Muhammad Reyhansyah • 3 November 2025 17:00
Warsawa: Sekelompok peneliti Eropa, termasuk ilmuwan dari Universitas Jagiellonian dan Laboratorium Forensik Pusat Kepolisian Polandia di Warsawa, berhasil mengembangkan alat forensik baru yang mampu memprediksi usia dan karakteristik seseorang melalui DNA dengan tingkat akurasi tinggi.
Proyek internasional ini bernama Visible Attributes through Genomics (VISAGE), melibatkan lebih dari selusin lembaga riset di seluruh Eropa. Dr. Ewelina Pospiech, profesor di Universitas Kedokteran Pomeranian Polandia sekaligus mantan peneliti Universitas Jagiellonian, menyebut proyek tersebut sebagai “keberhasilan besar bagi Polandia.”
“Alat yang dihasilkan saat ini sedang diuji dan divalidasi di berbagai negara. Ini merupakan pencapaian yang sangat penting,” ujarnya, dikutip Anadolu Agency, Senin, 3 November 2025.
Menurut Pospiech, tujuan proyek ini adalah mengembangkan metode yang mampu memprediksi berbagai karakteristik manusia secara akurat — mulai dari penampilan fisik, asal biogeografis, hingga usia — hanya berdasarkan DNA.
Terobosan ini memanfaatkan proses kimia yang disebut metilasi DNA, di mana senyawa metil ditambahkan ke untai DNA untuk mengubah aktivitas gen, suatu proses yang turut berubah seiring bertambahnya usia seseorang.
Meski teknik serupa telah digunakan sejak 2011, Pospiech menjelaskan kepada kantor berita PAP bahwa metode sebelumnya kerap kurang efektif dalam penyelidikan kriminal karena sampel biologis yang diperoleh polisi sering kali kecil atau rusak.
Dengan menggabungkan analisis laboratorium dan perangkat lunak canggih, proyek VISAGE kini menghasilkan model yang jauh lebih presisi. Alat tersebut dapat memperkirakan usia seseorang dengan margin kesalahan tidak lebih dari tiga tahun.
“Semakin akurat usia individu yang menjadi sumber sampel dapat ditentukan, semakin sempit pula lingkaran tersangka yang mungkin terlibat,” ujar Pospiech.
Baca juga: DNA Manusia dan Simpanse Punya Kemiripan, Benarkah?