DNA Manusia dan Simpanse Punya Kemiripan, Benarkah?

Simpanse. Dok Pixabay

DNA Manusia dan Simpanse Punya Kemiripan, Benarkah?

Despian Nurhidayat • 10 September 2025 11:19

Jakarta: Direktur Ilmiah UC Santa Cruz Genomics Institute, David Haussler, memaparkan penelitian terbaru terkait dengan kemiripan DNA antara manusia dan simpanse. Menurutnya, DNA manusia dan simpanse terdiri dari 3 miliar ‘huruf’ kimia-A, T, C, dan G. 

Membandingkan kedua DNA tersebut dikatakan layaknya membaca dua novel yang hampir sama, hanya dengan sedikit suntingan. 

Dilansir dari Live Science, studi awal terkait hal ini menunjukkan kesamaan DNA di atas 98 persen. Katie Pollard dari Gladstone Institute menambahkan, perbedaan itu kira-kira 1 dari setiap 100 basa DNA. Sebagai perbandingan, sesama manusia memiliki kesamaan DNA 99,9 persen.

Namun, menurut Tomas Marques-Bonet dari Institute of Evolutionary Biology, klaim kemiripan 99 persen bisa menyesatkan karena mengabaikan bagian genom yang sulit disejajarkan.

Sekitar 15-20 persen DNA manusia tidak punya padanan jelas pada simpanse, termasuk bagian yang hilang atau muncul akibat ‘penyisipan dan penghapusan’ sepanjang evolusi. Jika bagian ini dihitung, perbedaan bisa mencapai 5-10 persen.
 

Baca juga: Studi Ungkap Terlalu Sering Nonton Mukbang Tingkatkan Risiko Depresi

Sebuah studi pada 2025 menemukan perbedaan genom manusia dan simpanse mencapai sekitar 15 persen jika dibandingkan secara menyeluruh. Menariknya, variasi dalam sesama simpanse sendiri bisa mencapai 9 persen.

Meski begitu, kedekatan evolusi antara manusia dan simpanse tetap tidak terbantahkan. Perbedaan utamanya justru banyak ditemukan pada DNA noncoding atau bagian yang tidak menghasilkan protein tetapi berfungsi sebagai pengatur kapan, di mana, dan bagaimana gen tertentu diaktifkan.

"DNA noncoding ini bekerja layaknya saklar on-off bagi gen," jelas Marques-Bonet.

Perubahan kecil pada bagian pengatur ini dapat memicu perbedaan besar pada sifat dan penampilan. Haussler menekankan, "Sedikit perubahan ekspresi DNA bisa berujung pada perubahan signifikan dalam fenotipe, mulai dari rambut tubuh hingga ukuran fisik."

Dengan kata lain, manusia dan simpanse memang berbagi perangkat genetik yang sama, tetapi cara ‘alat-alat’ tersebut digunakan berbeda. 

"Kita dibangun dari blok bangunan yang sama, namun penggunaannya menghasilkan manusia di satu sisi dan simpanse di sisi lain," ujar Katie Pollard dari Gladstone Institute of Data Science and Biotechnology.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)