Letusan Gunung Anak Krakatau Disebut Masih Aman

Aktifitas Gunung Anak Krakatau kembali erupsi, namun masih terbilang aman. (Foto:Dok/Lampost.co)

Letusan Gunung Anak Krakatau Disebut Masih Aman

30 November 2023 18:06

Bandar Lampung: Guru Besar Bidang Teknik Geofisika Universitas Lampung Muhammad Sarkowi menyebut letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) yang aktif dalam beberapa hari terakhir masih terbilang aman.

Akademisi FT Unila, itu menyebut letusan GAK yang aktif menandakan pelepasan energi yang dilakukan secara perlahan dan bertahap. Kondisi ini membuat energi yang terkandung di perut bumi tidak banyak tersimpan.

"Yang bahaya itu ketika sudah lama tidak aktif, berarti dia menyimpan energi yang cukup besar, sehingga nanti ke depannya jika dilepaskan akan terbentuk letusan yang cukup besar," ujar Sarkowi, Kamis, 30 November 2023.

Proses letupan itu biasanya berlangsung lama, bahkan ia menyebut normalnya bisa mencapai satu hingga dua bulan.

"Satu sampai dua bulan itu masih terbilang normal, tergantung dari aktivitas lempeng di dalamnya," kata dia.

Aktif atau tidaknya letusan gunung api menurut Sarkowi terdapat periode tahunannya sendiri. Itu karena gunung api akan mengumpulkan energi untuk dilepaskan tergantung dari aktivitas lempeng dan banyaknya energi.

"Misalnya gunung itu sudah diam 1 tahun, ketika sudah dilepaskan sekian, masih ada sisa sekian. Pasti akan habis dan berhenti dulu, lalu dia akan mengumpulkan energi lagi, dan nanti ketika sudah cukup dilepaskan lagi," jelasnya.

Sarkowi juga menjelaskan besar kecilnya letusan yang ditimbulkan oleh gunung berapi memiliki korelasi dengan ketinggian gunungnya. Semakin tinggi gunung akan ada potensi kekuatan letusannya semakin besar.

"Kalau GAK tingginya sekarang tidak sampai 300 meter, kalaupun ada letusan potensi akan timbulnya tsunami sangat kecil," ujarnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan aktivitas yang terjadi pada GAK akan mengganggu perairan di Selat Sunda apabila terjadi letusan yang besar dan diikuti oleh gelombang tsunami.

Namun, jika letusan yang terjadi saat ini masih terbilang kecil, hal itu  tidak akan membahayakan aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Selat Sunda.

"Paling mungkin penerbangan saja akan terganggu, tetapi mereka bisa bergeser, karena rute penerbangan juga tidak lewat di atas anak krakatau," kata dia.

Meski begitu, ia tetap mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan jangan mendekat ke arah GAK sampai radius aman yang telah ditentukan.

"Sementara jangan di sekitaran GAK karena aktivitasnya lagi tinggi, takutnya material vulkaniknya sampai di situ sehingga dalam radius tertentu nelayan ataupun masyarakat tidak boleh beraktivitas," tutupnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)