Ilustrasi. Foto: Dok Medcom.id
Kautsar Widya Prabowo • 3 September 2024 10:52
Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dinilai harus menggunakan teknologi insinerator dalam mengatasi volume sampah yang mencapai sekitar 8.000 ton per hari. Teknologi pembakaran tuntas dan cepat telah berhasil diterapkan di Jepang, Singapura, dan sejumlah negara maju lainnya.
"Dengan teknologi insinerator yang sekarang semakin maju dan dikategorikan lebih ramah lingkungan, sampah habis diurai dan diolah, bahkan bisa dikonversi menjadi energi listrik," ujar Direktur Eksekutif Center for Energy Security Studies (CESS), Ali Ahmudi Achyak, dalam keterangan tertulis, Selasa, 3 September 2024.
Ali memandang sejumlah upaya penangan sampah yang dilakukan Pemprov DKI belum berbuah maksimal. Ia turut menyoroti rencana Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono yang akan membangun pulau sampah di Jakarta Utara.
"Ide tersebut membuktikan Pj Gubernur Heru Budi kewalahan dan gagal mengatasi masalah sampah di Jakarta sehingga mencoba mencari pengalihan untuk menutupi kegagalan itu," kata dia.
Ide Heru telah ditolak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, pada pertengahan Agustus lalu. Komisi D DPRD tak menyetujui anggaran kajian pembangunan pulau sampah.
Baca juga: Kasus Mpox Ditemukan di 11 Kecamatan di Jakarta Selama 2024 |