Nasib Anggota KKB yang Jadi Korban Penganiayaan Prajurit TNI

Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Nasib Anggota KKB yang Jadi Korban Penganiayaan Prajurit TNI

Media Indonesia • 25 March 2024 19:47

Jakarta: Pangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan menyampaikan kondisi anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Defius Kogoya yang dianiaya oknum prajurit TNI. Jumlah anggota KKB yang terlibat dalam kejadian tersebut sebanyak tiga orang.

Izak menyampaikan penganiayaan berawal saat prajurit TNI diduga kesal atas sikap Definus Kogoya yang ingin menebar teror dengan mengancam akan membakar puskesmas di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Namun, teror itu tidak berhasil. Definus ditangkap bersama dua rekannya, yaitu Warinus Kogoya dan Alianus Murid.

“Mereka akan dibawa ke polres pada saat itu," kata Izak di Jakarta, Senin, 25 Maret 2024.

Di tengah perjalanan, Warinus meloncat dari mobil dengan posisi tangat terikat ke arah belakang. Hal itu dilakukan korban karena takut akan dibawa ke Polres Puncak.

"Karena Warinus ini ada DPO (daftar pencarian orang)Polres puncak yang terus beberapa kali melakukan penyerangan di daerah Puncak lIlaga, dan merupakan pelaku pembunuhan pekerja puskesmas Omukia,” ungkap Izak.
 

Baca juga: Kronologi Tindak Kekerasan yang Dilakukan Prajurit TNI Terhadap Definus Kogoya KKB

Kepala Warinus terbentur ke batu dan meninggal dunia. Sedangkan Definus diserahkan kepada pihak kepolisian.

“Mereka akan dibawa ke polres pada saat itu. Tetapi, di jalan satu orang loncat dari mobil yaitu Warinus Kogoya, karena Warinus ini ada DPO Polres puncak yang terus beberapa kali melakukan penyerangan di daerah Puncak lIlaga, dan merupakan pelaku pembunuhan pekerja puskesmas Omukia,” ujar Izak.

Izak menjelaskan jika kejadian itu dilakukan prajurit Batalion Infanteri Raider 300/Braja Wijaya yang bertugas saat pertengahan Februari di daerah Papua. Dia menegaskan bakal mengusut tuntas kasus tersebut.

Selain itu, Izak menjelaskan aksi kekerasan oleh prajurit TNI terhadap Definus baru terungkap usai prajurit Batalion Infanteri Raider 300/Braja Wijaya kembali ke satuannya di Kodam III/Siliwangi pada Maret awal. Pihaknya mengirim surat ke Pomdam III/Siliwangi untuk melakukan pemeriksaan.

“Karena batalyon 300 sudah purna tugas, sudah tidak lagi di Papua. Kita membuat surat bantuan pemeriksaan dan saat ini Pomdam III/Siliwangi sedang melakukan pemeriksaan kepada yang diduga terlibat di dalam tindakan kekerasan ini,” ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)