Sempat Terkoreksi, Emas Hari Ini Berpotensi Bullish

Harga emas dunia. Foto: Unsplash.

Sempat Terkoreksi, Emas Hari Ini Berpotensi Bullish

Husen Miftahudin • 31 May 2024 11:23

Jakarta: Pada pagi ini, prediksi harga emas menunjukkan potensi untuk kenaikan. Menurut analisis dari Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer, prediksi ini muncul setelah terjadi koreksi besar dalam beberapa sesi sebelumnya, yang sekarang membuka peluang bagi investor emas untuk meraih keuntungan dari potensi kenaikan yang ada.
 
"Tren harga emas saat ini menunjukkan kecenderungan untuk naik. Koreksi besar yang terjadi sebelumnya di pasar emas telah menciptakan landasan yang kuat untuk kenaikan yang cukup tinggi dalam waktu dekat. Kondisi kenaikan ini masih belum selesai dan masih akan berlanjut," ujar Fischer dikutip dari analisis hariannya, Jumat, 31 Mei 2024.
 
Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah berita tentang Core PCE Price Index yang akan dirilis hari ini. Indeks ini berhubungan dengan dolar AS, dan diprediksi akan cenderung melemah.
 
"Melemahnya dolar AS ini akan memberikan dorongan tambahan bagi kenaikan harga emas. Dengan dolar AS yang diperkirakan melemah, emas sebagai aset safe haven akan semakin diminati oleh para investor," tambah Fischer.
 
Secara teknis, analisis Fischer didukung oleh tren harga dan pola candlestick yang menunjukkan sinyal bullish. Dia menyebutkan harga emas telah melalui fase konsolidasi yang kuat dan siap untuk melanjutkan tren naiknya. Dalam konteks jangka pendek, sinyal bullish ini semakin diperkuat oleh indikator teknis yang mendukung kenaikan harga emas.
 
Pada perdagangan Kamis, 30 Mei 2024, emas (XAU/USD) menunjukkan performa yang positif di sesi AS. Berdasarkan data dari Divisi Comex New York Mercantile Exchange, emas untuk penyerahan Agustus diperdagangkan pada USD2,00 per troy ons, meningkat 0,08 persen dari sesi sebelumnya. Selama sesi tersebut, emas mencapai level tertinggi sebelumnya, memberikan sinyal momentum bullish masih berlangsung.
 
Emas kemungkinan akan mendapat support kuat pada level USD2.321,15 dan resistance pada USD2.375,20. Dengan kondisi ini, harga emas diharapkan akan mengalami fluktuasi dalam rentang tersebut sebelum mungkin menembus resistance yang lebih tinggi jika sentimen pasar tetap positif.
 

Baca juga: Harga Emas Berkinerja Lebih Baik
 

Indeks dolar AS menurun

 
Indeks Dolar AS Berjangka, yang mengukur kinerja greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, menunjukkan penurunan 0,30 persen dan diperdagangkan pada USD104,72.
 
Pelemahan dolar AS biasanya menjadi faktor pendukung bagi kenaikan harga emas, mengingat logam mulia ini dihargai dalam dolar. Dengan dolar yang lebih lemah, emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, yang pada gilirannya meningkatkan permintaan.
 
Di sisi lain, pergerakan harga logam lainnya seperti perak dan tembaga menunjukkan penurunan yang signifikan. Perak untuk penyerahan Juli turun 3,37 persen dan diperdagangkan pada USD31,28 per troy ons, sementara tembaga untuk penyerahan Juli turun 2,92 persen dan diperdagangkan pada USD4,65 per pon.
 
Penurunan harga logam lain ini mungkin tidak secara langsung mempengaruhi emas, tetapi tetap menjadi indikator penting dalam analisis pasar komoditas secara keseluruhan.
 
Secara keseluruhan, Fischer menunjukkan emas berada dalam posisi yang kuat untuk melanjutkan kenaikannya. Kombinasi dari analisis tren, candlestick, dan faktor fundamental seperti pelemahan dolar AS mendukung pandangan harga emas akan terus naik dalam waktu dekat.
 
"Bagi investor, ini merupakan peluang yang menarik untuk mengambil posisi dalam emas, memanfaatkan momentum bullish yang sedang berlangsung," tutup Fischer.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)