Perbatasan Gaza. (Times of Israel)
Marcheilla Ariesta • 3 June 2024 08:24
Kairo: Para pejabat dari Amerika Serikat (AS), Israel dan Mesir mengakhiri pertemuan di Kairo pada Minggu, 2 Juni 2024. Mesir tetap pada pendiriannya bahwa Israel harus mundur dari penyeberangan Rafah di sisi Palestina agar dapat beroperasi kembali.
Israel merebut perbatasan di sisi Gaza pada Mei dalam serangannya di kota Rafah di sepanjang tepi selatan wilayah kantong tersebut. Hal ini membuat marah Mesir karena mengatakan pihaknya akan berhenti bekerja sama dengan Israel di jalur penting untuk bantuan ke jalur tersebut dan evakuasi dari sana.
Sumber keamanan Mesir mengatakan, “Pertemuan hari Minggu berlangsung positif meski belum ada kesepakatan mengenai pembukaan kembali penyeberangan.”
Delegasi Mesir, dilansir dari Channel News Asia, Senin, 3 Juni 2024, pada pertemuan tersebut mengatakan pihaknya terbuka bagi pemantau Eropa di perbatasan untuk mengawasi operasi yang dilakukan oleh otoritas Palestina jika otoritas Palestina setuju untuk melanjutkan pekerjaan.
Para pejabat Israel dan AS mengatakan mereka akan bekerja cepat untuk menghilangkan hambatan dalam pengoperasian penyeberangan tersebut, kata sumber-sumber Mesir.
Ketegangan meningkat antara Mesir dan Israel terkait pengambilalihan perbatasan selatan, yang menurut Israel telah selesai pada Rabu kemarin.
Meskipun Mesir memfasilitasi masuknya bantuan melalui penyeberangan Kerem Shalom pekan lalu, pembukaan kembali Rafah sangat penting karena lembaga-lembaga kemanusiaan memperingatkan akan terjadinya kelaparan di Gaza.
Baca juga: Ajudan Netanyahu: Kami Terima Proposal Biden Walau Bukan 'Good Deal'