IHSG. Foto: MI.
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 29 April 2024, dibuka menguat. IHSG hadapi tekanan dari aksi jual investor asing pada pekan lalu.
IHSG naik 0,83 poin atau 0,01 persen ke posisi 7.036,91. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,18 poin atau 0,02 persen ke posisi 898,95.
Mirae Sekuritas mencatat investor asing kembali mencatatkan net outflows signifikan, kali ini sebanyak Rp2,2 triliun pada pekan lalu. Sepanjang April, investor asing mencatatkan arus keluar cukup signifikan, mencapai Rp16,5 triliun.
Seperti halnya IHSG, laju rupiah mengalami depresiasi dua hari berturut-turut, dan pada akhir pekan lalu ditutup pada level Rp16,210 per USD. BI pekan lalu terpaksa menaikkan BI rate 25 bps menjadi 6,25 persen untuk mengantisipasi pelemahan rupiah lebih lanjut.
Bank Indonesia melaporkan berdasarkan transaksi pada 22 - 25 April 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp2,47 triliun yang terdiri dari penjualan bersih di pasar SBN sebesar Rp2,08 triliun, penjualan bersih sebesar Rp2,34 triliun di pasar saham, dan beli bersih sebesar Rp1,95 triliun di pasar SRBI.
MNC Sekuritas menilai arus keluar yang terjadi sejalan dengan pergeseran ekspektasi penurunan suku bunga dari proyeksi awal kuartal I 2024 ke kuartal III 2024 sehingga menyebabkan non-residen cenderung untuk memperhitungkan (priced-in).
"Perlu diketahui, hingga 26 April, pasar saham nonresiden mencatatkan net sell sebesar Rp18,7 triliun (MTD). Selain itu, kami yakin bahwa meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah juga berkontribusi terhadap arus keluar ini. Ke depan, kami memperkirakan arus masuk akan kembali secara bertahap, dimulai dari pasar SBN," kata risetnya.
Wall Street naik
Berkebalikan dengan pasar saham di Indonesia, indeks S&P500 di AS mencatatkan penguatan cukup signifikan selama sepekan, sebesar 2,7 persen dan ditutup pada level 5.100 (6,9 persen YTD).
Sementara itu Indeks Dow Jones selama sepekan menguat secara moderat, sebesar 0,7 persen dan ditutup pada 38.239,3 (naik 1,5 persenYTD). Penguatan pasar saham AS dipengaruhi oleh publikasi kinerja perusahaan-perusahaan, khususnya di sektor teknologi.
Sementara itu harga minyak pekan lalu cenderung mengalami tren penguatan pekan lalu dan kembali mendekati level USD90 per barel karena masih adanya kekhawatiran akan tensi Iran dan Israel.