Rumah warga Palestina di Tepi Barat. Foto: EFE-EPA
Tepi Barat: Otoritas Israel telah memberikan lampu hijau untuk mencaplok tanah milik warga Palestina di Tepi Barat. Luas tanah yang direbut ini merupakan yang terbesar dalam lebih dari tiga dekade saat tingkat perampasan tanah di wilayah Palestina yang diduduki mencapai puncaknya.
“Penyitaan yang direncanakan, yang disetujui oleh pemerintah Israel akhir bulan lalu tetapi baru dipublikasikan pada Rabu, menargetkan 12,7 kilometer persegi tanah di Lembah Yordan,” kata LSM Peace Now, seperti dikutip Al Jazeera, Kamis 4 Juli 2024.
“Langkah tersebut meningkatkan jumlah total tanah Tepi Barat yang telah dinyatakan Israel sebagai miliknya tahun ini menjadi 23,7 km persegi. Itu menjadikan tahun 2024 sejauh ini sebagai tahun puncak untuk penyitaan tanah Israel,” kata lembaga pengawas tersebut.
Petak-petak tanah di Lembah Yordan yang disebutkan bersebelahan dan terletak di timur laut Ramallah, kota tempat Otoritas Palestina berkantor pusat.
Dengan mendeklarasikannya sebagai tanah negara, pemerintah Israel telah membukanya untuk disewakan kepada warga Israel dan melarang kepemilikan pribadi warga Palestina.
Jauh dari perdamaian
Permukiman Israel di Tepi Barat, yang dianggap ilegal menurut hukum internasional, sering disebut sebagai penghalang utama bagi perjanjian perdamaian yang langgeng dengan warga Palestina di bawah solusi dua negara.
“Hari ini, jelas bagi semua orang bahwa konflik ini tidak dapat diselesaikan tanpa penyelesaian politik yang mendirikan negara Palestina di samping Israel,” kata Peace Now dalam sebuah pernyataan.
“Tetap saja, pemerintah Israel memilih untuk benar-benar mempersulit dan menjauhkan kita dari kemungkinan perdamaian dan menghentikan pertumpahan darah,” imbuh pihak Peace Now.
Menteri Keuangan Israel sayap kanan Bezalel Smotrich, yang mengawasi perencanaan permukiman dan tinggal di permukiman itu sendiri, telah berjanji untuk membanjiri Tepi Barat dengan sejuta pemukim baru.
Smotrich adalah pemimpin terkemuka di antara kekuatan politik nasionalis garis keras yang menjadi tumpuan pemerintahan koalisi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
“Netanyahu dan Smotrich bertekad untuk melawan seluruh dunia dan kepentingan rakyat Israel demi keuntungan segelintir pemukim yang menerima ribuan dunam seolah-olah tidak ada konflik politik yang harus diselesaikan atau perang yang harus diakhiri,” kata Peace Now.
Di Israel, satu dunam setara dengan 1.000 meter persegi atau 0,25 hektar.
Ada lebih dari 100 pemukiman di seluruh Tepi Barat yang diduduki, tempat tinggal lebih dari 500.000 pemukim Yahudi dengan kewarganegaraan Israel. Tiga juta warga Palestina yang tinggal di wilayah tersebut tunduk pada kekuasaan militer Israel dan telah mengalami serangan militer hampir setiap hari sejak perang
Gaza meletus pada Oktober.
Selama penyerbuan ini, pasukan Israel telah menghancurkan jalan dan rumah warga Palestina, menangkap dan menahan 9.510 orang, serta menewaskan 553 orang.
“Ketegangan di wilayah tersebut telah meningkat dan kini telah mencapai titik didih,” demikian peringatan Nour Odeh dari Al Jazeera, yang melaporkan dari Ramallah.