Thailand. Foto: Unsplash.
Bangkok: Gubernur Bank of Thailand Sethaput Suthiwartnarueput dalam sebuah seminar menjelaskan pemulihan ekonomi Thailand tidak merata dan diperlukan pertumbuhan yang lebih kuat.
Melansir
Channel News Asia, Selasa, 9 Juli 2024, Sethaput mengatakan potensi tingkat pertumbuhan ekonomi Thailand sekitar tiga persen tidak cukup tinggi. Ia juga mengatakan bank sentral akan memastikan inflasi dan biaya hidup tidak terlalu tinggi.
Sethaput mengatakan saat ini tidak ada kebutuhan untuk menurunkan suku bunga namun bank sentral siap melakukan penyesuaian jika prospeknya berubah.
Bank sentral memperkirakan pertumbuhan ekonomi sebesar 2,6 persen tahun ini dan tiga persen tahun depan. Ekspansi tahun lalu sebesar 1,9 persen tertinggal dibandingkan negara-negara lain di kawasan.
Sebelumnya perekonomian Thailand diperkirakan tumbuh 2,8 persen tahun ini. Ekonomi Thailand mengalami penurunan tajam dari proyeksi sebelumnya sebesar 3,2 persen.
Meskipun pemerintah menyerukan pelonggaran kebijakan, BOT mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah pada 2,50 persen untuk pertemuan keempat berturut-turut bulan lalu. Tinjauan tarif berikutnya dilakukan pada 21 Agustus 2024.
Kenaikan wisatawan asing
Kunjungan wisatawan asing pada 2024 diperkirakan sebesar 33,5 juta, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 34,5 juta. Kemudian ekspor diperkirakan tumbuh 4,2 persen tahun ini dari perkiraan sebelumnya sebesar 4,4 persen. Ekspor tahun lalu diproyeksikan mengalami kontraksi 1,5 persen.
Perekonomian Thailand diperkirakan akan tumbuh lebih cepat dibandingkan tahun lalu karena peningkatan ekspor, jasa dan kedatangan pariwisata, kata pernyataan itu.
Melansir Channel News Asia, Selasa, 23 Januari 2024, Kementerian Keuangan Thailand menuturkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) angka nya lebih baik dari tahun lalu yang terlihat sebesar 1,8 persen atau turun dari 2,7 persen dari prediksi sebelumnya.