Lebanon terus menerus diserang Israel. Foto: EFE-EPA
Fajar Nugraha • 29 October 2024 11:35
Beirut: Setidaknya 60 orang tewas dalam serangan Israel di Lembah Bekaa di Lebanon timur. Hal ini disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Lebanon.
“Serangan ini juga menyebabkan dua anak tewas dalam serangan di 12 daerah di wilayah Baalbek. Sementara 58 orang terluka,” kata Kementerian Kesehatan Lebanon, seperti dikutip BBC, Selasa, 29 Oktober 2024.
Pihak kementerian menambahkan upaya penyelamatan masih berlangsung di lembah itu, yang merupakan benteng Hezbollah.
Militer Israel belum berkomentar.
Israel telah melakukan ribuan serangan udara di seluruh Lebanon selama lima minggu terakhir, yang menargetkan apa yang dikatakannya sebagai operasi, infrastruktur, dan senjata Hizbullah.
Gubernur Baalbek Bachie Khodr menyebut serangan itu sebagai "yang paling kejam" di daerah itu sejak Israel meningkatkan konflik melawan Hezbollah bulan lalu.
Video yang tidak diverifikasi yang diunggah di media sosial menunjukkan kerusakan pada bangunan dan hutan yang terbakar, saat tim penyelamat mencari yang terluka.
Sebelumnya pada hari Senin, serangan udara Israel di kota pesisir Tyre menewaskan tujuh orang dan melukai 17 orang, kata kementerian kesehatan Lebanon. Israel mengeluarkan peringatan bagi orang-orang untuk meninggalkan pusat kota.
Hizbullah mengatakan pihaknya bentrok dengan pasukan Israel di dekat perbatasan selatan Lebanon pada hari Senin dan menembakkan roket ke pangkalan angkatan laut di dalam Israel dekat Haifa.
Permusuhan lintas batas antara Israel dan Hizbullah pecah setelah kelompok bersenjata Lebanon itu mulai menembakkan roket di dalam dan sekitar Israel utara untuk mendukung warga Palestina pada 8 Oktober 2023, sehari setelah sekutunya Hamas melakukan serangan mematikan di Israel selatan.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan lebih dari 2.600 orang telah tewas dan lebih dari 12.400 orang terluka di Lebanon sejak saat itu.
Israel menginvasi Lebanon selatan dalam eskalasi dramatis pada tanggal 30 September untuk menghancurkan, katanya, senjata dan infrastruktur Hizbullah dalam "serangan terbatas, terlokalisasi, dan terarah".
Pemerintah Lebanon mengatakan sekitar 1,3 juta orang telah mengungsi di dalam negeri akibat konflik tersebut.