IMF: Asia Pasti Jadi Pusat Kekuatan Ekonomi Global

Ilustrasi IMF. Foto: Flickr

IMF: Asia Pasti Jadi Pusat Kekuatan Ekonomi Global

Annisa Ayu Artanti • 25 October 2024 16:06

Washington: Direktur Departemen Asia dan Pasifik Dana Moneter Internasional (IMF) Krishna Srinivasan mengatakan Asia akan menjadi pusat dari kekuatan ekonomi global. Asia, disebutnya memberikan kontribusi sebesar 60 persen terhadap pertumbuhan global.
 
"Wilayah ini sangat dinamis dengan tenaga kerja yang besar dan terampil, serta berperan penting dalam rantai pasokan global. Selain itu, produktivitasnya juga meningkat pesat," ungkap Srinivasan dilansir Xinhua, Jumat, 25 Oktober 2024.
 
Srinivasan menekankan Asia berkontribusi lebih besar dibanding wilayah lain. Dalam laporan terbaru IMF, pertumbuhan global 2024 diprediksi tetap 3,2 persen, sedangkan negara-negara Asia berkembang diproyeksikan tumbuh 5,3 persen.

"Pasar Asia berkembang lebih penting dibandingkan ekonomi maju," imbuh dia, karena negara maju sedang menghadapi kenaikan suku bunga dan permintaan dalam negeri yang lemah.
 

Risiko yang mengancam pertumbuhan Asia


Meski begitu, Srinivasan juga mengingatkan risiko yang dihadapi Asia, seperti fragmentasi geoekonomi, dampak AI, dan perubahan iklim.

Tindakan pembatasan perdagangan meningkat dari 1.000 pada 2019 menjadi 3.000 pada 2023, yang bisa merugikan Asia karena ketergantungannya pada rantai pasokan global.

Beberapa negara ASEAN memang diuntungkan dari perang dagang, tapi jika fragmentasi terus berlanjut, semua negara akan mengalami kerugian dalam jangka panjang.

 
Baca juga: 

IMF: Ekonomi Global Terancam Utang Tinggi dan Pertumbuhan Ekonomi Rendah




Director of the International Monetary Fund (IMF)'s Asia and Pacific Department, Krishna Srinivasan. Foto: Xinhua/Hu Yousong
 

Mengatasi hambatan perdagangan dan proyeksi Tiongkok


Srinivasan mendorong pembuat kebijakan untuk mengurangi hambatan perdagangan dan memanfaatkan forum seperti APEC untuk meredakan ketegangan.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Tiongkok diperkirakan mencapai 4,8 persen tahun ini, sedikit lebih rendah dari prediksi sebelumnya, dengan beberapa faktor yang memengaruhi seperti data PDB kuartal ketiga dan kebijakan terbaru.

Meskipun menghadapi banyak tantangan, Asia masih memiliki potensi besar untuk tumbuh dan berkontribusi pada ekonomi global. Selain itu, penting juga untuk mengurangi hambatan perdagangan dan menggunakan forum internasional seperti APEC agar kawasan ini tetap stabil.

Walaupun pertumbuhan ekonomi Tiongkok sedikit melambat, Asia diharapkan tetap menjadi pusat kekuatan ekonomi dunia. Kerja sama dan kebijakan yang baik akan sangat penting untuk mengatasi risiko dan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi semua negara di kawasan ini. (Nanda Sabrina Khumairoh)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)