Sebuah rumah di Zaporizhzhia, Ukraina yang hancur akibat serangan Rusia. Foto: EPA
Kyiv: Rusia melancarkan salah satu serangan udara terbesar sepanjang perang terhadap Ukraina, meluncurkan 127 rudal dan 109 pesawat nirawak. Serangan ini dilaporkan menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai puluhan lainnya.
Serangan ini terjadi pada Senin, 26 Agustus 2024, dilaporkan yang masuk Ukraina 102 rudal dan 99 pesawat nirawak dengan misil dan drone yang menghantam lebih dari separuh wilayah Ukraina.
Terjadinya serangan ini tidak hanya menargetkan infrastruktur energi, menyebabkan pemadaman listrik besar-besaran, tetapi juga mengirimkan pesawat kuat bahwa Rusia masih mampu memberikan dampak besar dalam konflik.
“Serangan ini sebagai serangan udara paling masif yang terjadi,” ujar Kepala Angkatan Udara Ukraina, Mykola Obleshchuk Vilkul di Telegram, seperti dikutip BBC, Selasa 27 Agustus 2024.
Ukraina juga berhasil menembak jatuh sebagian besar misil dan drone yang diluncurkan oleh Rusia, tetapi beberapa berhasil mencapai target, termasuk infrastruktur sipil di kota Kryvyi Rih di Timur Ukraina, yang menyebabkan satu wanita tewas dan lima lainnya hilang.
Selain itu, serangan juga mengakibatkan kerusakan besar pada infrastruktur penting, termasuk pembangkit listrik tenaga air di Utara Kyiv. Pemadaman listrik dan gangguan pasokan air terjadi di banyak kota, termasuk Ibu Kota Kyiv.
Serangan ini merupakan bagian dari strategi Rusia yang telah lama menargetkan infrastruktur energi Ukraina sejak invasi penuh dimulai pada Februari 2022.
Meskipun Ukraina telah mendapatkan pasokan energi dari Uni Eropa, hal ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan, sehingga pemadaman listrik terencana dilakukan setelah dari di seluruh negeri untuk melindungi kebutuhan kritis seperti rumah sakit dan situs militer.
Serangan udara Rusia ini juga berupaya untuk menggoyahkan semangat rakyat Ukraina, terutama setelah berhasil dalam melakukan serangan mendalam ke wilayah Rusia di Kursk.
Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terus mendesak sekutu Barat untuk memberikan dukungan lebih lanjut, termasuk izin untuk menggunakan senjata mereka untuk menyerang lebih dalam ke wilayah Rusia.
(Nithania Septianingsih)