Kehancuran akibat serangan udara Israel di kamp pengungsi Shati di kota Gaza, 9 Oktober 2023. (AP Photo/Adel Hana)
Kedubes Palestina Kritik Komunitas Global atas Ketegangan Terkini dengan Israel
Marcheilla Ariesta • 9 October 2023 17:16
Jakarta: Perang antara kelompok pejuang Palestina Hamas dan militer Israel telah meletus pada Sabtu pekan kemarin, dengan korban jiwa mencapai ratusan di kedua kubu. Menurut Kedutaan Besar Palestina di Jakarta, situasi ini merupakan akibat dari kegagalan dunia dalam mengembalikan hak-hak masyarakatnya.
"Kami berada di situasi seperti ini akibat dari kegagalan dunia untuk mengembalikan hak-hak rakyat Palestina," tegas mereka dalam pernyataan yang diterima Medcom.id, Senin, 9 Oktober 2023.
Menurut pernyataan tersebut, dunia dianggap mengabaikan kehidupan dan hak-hak warga Palestina, serta mendorong pelanggaran terhadap hal-hal yang harus dihentikan.
"Sebagai penjajah, Israel tidak berhak dan tidak dibenarkan untuk menjadikan para warga sipil tidak berdaya sebagai target di (Jalur) Gaza dan wilayah Palestina lainnya," kata mereka.
Pernyataan itu menegaskan bahwa serangan balasan terhadap warga sipil dengan menggunakan persenjataan lengkap merupakan tindakan ilegal di mata hukum kemanusiaan internasional. "Dan harus dihentikan!" tegas mereka.
Serangan Kilat Hamas
Sabtu pekan kemarin, Hamas melakukan serangan kilat yang mengejutkan Israel. Pemerintah Israel pun melancarkan serangan balasan, dengan korban jiwa mencapai ratusan di kedua kubu.Deklarasi perang terbuka telah dilontarkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan hal tersebut dikhawatirkan dapat memperburuk situasi yang semakin tak menentu.
"Komunitas internasional harus segera melakukan intervensi dan memberikan perlindungan internasional kepada rakyat Plaestina dan mengakhiri kampanye tak bermoral Israel yang mematikan dan menghancurkan," terang Kedubes Palestina.
Komunitas internasional, kata mereka, juga harus bertindak berdasarkan tanggung jawab kolektif politik, hukum, kemanusiaan dan moral terhadap ketidakadilan.
"Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk mendorong akuntabilitas, yang merupakan solusi yang layak untuk situasi ilegal dan mengerikan ini," kata pihak kedutaan.
"Rakyat Palestina akan terus membela diri mereka, rumah dan hak dasarnya untuk hidup dalam kebebasan dan bermartabat, bebas dari penjajahan, apartheid dan penganiayaan," tegas pernyataan tersebut.
Lebih dari 700 warga Israel dan lebih dari 300 warga Palestina tewas dengan ribuan orang terluka dalam perang selama akhir pekan ini. Jumlah korban kemungkinan akan bertambah karena perang masih terus berlangsung.
Baca juga: Usai Pertemuan Bilateral di Indonesia, Menlu Brasil Kecam Serangan terhadap Israel