Wall Street. Foto: Unsplash.
New York: Dow Jones Industrial Average (DJIA) berakhir sedikit lebih rendah pada Rabu (Kamis WIB). Lsar saham berjuang untuk melepaskan diri dari kelesuan ekonomi pada kuartal kedua.
Dikutip dari CNBC International, Kamis, 4 April 2024, DJIA turun 43,10 poin, atau 0,11 persen menjadi ditutup pada 39.127,14 atau turun selama tiga hari berturut-turut. S&P 500 naik tipis 0,11 persen menjadi berakhir pada 5,211.49 untuk sesi kemenangan pertamanya minggu ini. Nasdaq Composite naik 0,23 persen berakhir pada 16,277.46.
Dow terpukul oleh penurunan lebih dari 8 persen pada saham Intel setelah perusahaan tersebut membukukan kerugian operasional dalam bisnis manufaktur semikonduktornya.
Nvidia, ditutup di zona merah meskipun diperdagangkan lebih tinggi pada sebagian besar perdagangan kemarin. Namun beberapa saham teknologi seperti Netflix naik 2,6 persen dan Meta Platforms menguat sekitar 1,9 persen.
Suku bunga yang lebih tinggi terus membebani saham. Data Automatic Data Processing (ADP) terbaru menunjukkan gaji swasta tumbuh lebih dari perkiraan pada Maret. Hal ini memberikan tanda lain ketahanan perekonomian karena investor semakin khawatir terhadap jalur penurunan suku bunga dari Federal Reserve.
Para pejabat Fed juga menolak kemungkinan penurunan suku bunga dalam waktu dekat. Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan hanya melihat satu pergerakan lebih rendah tahun ini, sekitar kuartal keempat.
Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral memerlukan lebih banyak bukti untuk mengurangi inflasi sebelum menurunkan biaya pinjaman uang.
Suku bunga The Fed tetap pada Mei
Menurut CME FedWatch Tool pedagang melihat kemungkinan hampir 99 persen suku bunga tetap tidak berubah pada pertemuan kebijakan The Fed bulan Mei.
Data perdagangan berjangka dana Fed menunjukkan kemungkinan pemotongan suku bunga sebesar 62,3 persen pada pertemuan bulan Juni, penurunan yang signifikan dari angka 70,1 persen yang terlihat pada minggu lalu.
Beberapa pengamat pasar tetap optimis secara keseluruhan meskipun awal kuartal ini sulit, dan mengatakan bahwa saham-saham akan melakukan konsolidasi. Kuartal pertama yang berakhir pekan lalu merupakan kuartal terbaik bagi S&P 500 sejak 2019.
“Sangat mungkin bahwa narasi emas tentang pertumbuhan tinggi dan penurunan inflasi dapat kembali terjadi dalam beberapa bulan,” kata Kepala Investasi di BMO Wealth Management Yung-Yu Ma.