Ketegangan Geopolitik Kerek Harga Minyak Dunia

Ilustrasi. Foto: Freepik

Ketegangan Geopolitik Kerek Harga Minyak Dunia

Annisa Ayu Artanti • 6 April 2024 09:22

Jakarta: Harga minyak dunia ditutup lebih tinggi pada perdagangan Jumat, mencatat kenaikan kuat untuk minggu ini.
 
Penguatan harga minyak terjadi karena ketegangan geopolitik yang mendukung spekulasi tentang potensi gangguan pasokan, meskipun meredanya spekulasi penurunan suku bunga Federal Reserve yang lebih cepat setelah laporan pekerjaan yang kuat membatasi kenaikan.
 
Melansir Investing.com, Sabtu, 6 April 2024, pada pukul 14.30 WIB (18.30 GMT), minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) menetap 0,4 persen lebih tinggi pada USD86,91 per barel.
 
Sementara harga minyak berjangka Brent yang akan jatuh tempo pada Mei naik 0,6 persen menjadi USD86,91 per barel, dan sebelumnya telah mencapai level yang terakhir terlihat pada pertengahan Oktober.
 
Kedua acuan ini naik sekitar empat persen pada minggu ini, performa terbaik mereka sejak awal Februari.
 

Baca juga: 

Harga Minyak Dunia Lanjut Menguat

Data penggajian nonpertanian Maret yang membaik

Data yang dirilis pada perdagangan Jumat sebelumnya menunjukkan nonfarm payrolls meningkat sebanyak 303 ribu pekerjaan di Maret, jauh lebih banyak daripada kenaikan 212 ribu yang diharapkan.
 
Laporan yang sangat buruk ini telah merusak harapan Federal Reserve akan mulai memangkas suku bunga secepatnya pada Juni, sebuah siklus pemangkasan yang kemungkinan besar akan meningkatkan aktivitas ekonomi dan dengan demikian permintaan minyak mentah di negara dengan perekonomian terbesar di dunia ini.
 
Meskipun begitu, harga minyak mentah masih berada di jalur untuk minggu terbaiknya dalam dua bulan terakhir karena prospek memburuknya kondisi geopolitik di Timur Tengah, terutama di tengah meningkatnya aksi saling serang antara Israel dan Iran.
 
Pecahnya perang yang lebih luas di Timur Tengah berpotensi menimbulkan lebih banyak gangguan pasokan untuk minyak, dan dapat semakin memperketat pasar dalam beberapa bulan mendatang.
 
Dari sisi permintaan, membaiknya pembacaan ekonomi dari importir utama Tiongkok membuat para pedagang menjadi lebih optimis atas impor minyak yang lebih kuat di negara tersebut tahun ini.

Harga minyak di tengah prospek perang Israel-Iran

 
Sentimen pada harga minyak didorong terutama oleh prospek Iran bergabung dengan perang Israel-Hamas, setelah Teheran mengancam akan melakukan pembalasan atas apa yang dilihatnya sebagai serangan Israel terhadap kedutaan besar Iran di Suriah.
 
Ancaman-ancaman ini mengundang teguran tajam dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Seruan AS untuk gencatan senjata di Gaza juga tampaknya tidak diindahkan.
 
Memburuknya kondisi geopolitik di Timur Tengah berpotensi mengganggu produksi minyak mentah di wilayah yang kaya akan minyak ini, terutama jika produsen utama Iran terlibat dalam sebuah konflik.
 
Di samping itu, serangan Ukraina yang sedang berlangsung terhadap kilang-kilang Rusia juga menambah spekulasi akan pasokan minyak mentah yang lebih ketat.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)