Tekan Emisi CO2 dari Pesawat Pertamina Siapkan Avtur Ramah Lingkungan

Ilustrasi pengisian avtur. Foto: Dokumen Pertamina

Tekan Emisi CO2 dari Pesawat Pertamina Siapkan Avtur Ramah Lingkungan

Annisa Ayu Artanti • 18 September 2024 11:38

Bali: Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading terus melakukan inovasi dalam penyediaan bioavtur atau Sustainable Aviation Fuel (SAF).
 
Hal itu disampaikan Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan dalam Asia Pacific Air Transport Forum 2024. Dia mengatakan, pihaknya mendukung inovasi avtur ramah lingkungan yang sudah teruji kualitasnya.
 
Riva menjelaskan sektor penerbangan memegang peranan penting dalam menghubungkan satu daerah dengan daerah lain. Pertamina mendukung operasional penerbangan Indonesia dengan penyediaan avtur melalui 72 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) dan 5 kilang.
 
Selain itu, Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah dan bisa dimanfaatkan untuk pengembangan avtur berkelanjutan.
 
“Indonesia diberkahi dengan dengan sumber daya alam (SDA) yang melimpah yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong keberlanjutan, termasuk bahan baku Sustainable Aviation Fuel (SAF),” kata Riva dikutip dari siaran pers, Rabu, 18 September 2024.
 
Pertamina, lanjut dia telah lama menyadari pentingnya dekarbonisasi dalam sektor penerbangan. Riva mengatakan, industri penerbangan menyumbang 2-3 persen emisi CO2 global, untuk itu pengembangan bahan bakar berkelanjutan seperti SAF menjadi sangat penting untuk dilakukan.
 
“Sejak 2010, Pertamina telah menjadi yang terdepan dalam inovasi biofuel. Fokus awal kami pada pengembangan teknologi Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) menandai langkah awal yang penting dalam mengurangi emisi pada mesin diesel,” ujar Riva.
 
Baca juga: 

Indonesia Komitmen Kembangkan Avtur Ramah Lingkungan

Inovasi bahan bakar ramah lingkungan yang dilakukan Pertamina berlanjut demi mencapai target nol emisi (Net Zero Emission/NZE) pada 2060.
 
Pada 2021, Pertamina melakukan terobosan dengan uji coba SAF pada pesawat militer dan pada 2023 diperluas ke pesawat komersial.
 
“Event Bali International Airshow ini menjadi awal bagi kami untuk lakukan komersialisasi Pertamina SAF. Sumber bahan baku kami yang beragam sangat penting untuk skalabilitas produksi SAF. Kami telah menjajaki berbagai sumber,” tutur Riva.
 
Pertamina menggunakan campuran minyak nabati dan used cooking oil (UCO) untuk diolah menjadi bahan bakar ramah lingkungan.
 
Selain itu, pengembangan strategis kilang biofuel Pertamina di Cilacap dan Dumai menjadi kunci untuk mencapai skala ekonomis dalam produksi SAF.
 
SAF yang disediakan Pertamina Patra Niaga juga memenuhi standar global seperti CORSIA oleh International Civil Aviation Organization (ICAO), RefuelEU/Fit55 oleh Uni Eropa, Perdagangan Emisi UE/Inggris Raya, serta Tax Credit IRA USA.
 
"Pertamina siap memberikan solusi energi yang lebih ramah lingkungan dan menjadi mitra dekarbonisasi dalam industri penerbangan,” ucap Riva.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Annisa Ayu)