Ilustrasi, program pompanisasi pertanian. Foto: dok Kementan.
Naufal Zuhdi • 17 September 2024 13:12
Jakarta: Program pompanisasi yang digagas oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat ini terbukti telah menunjukkan keberhasilan signifikan dalam meningkatkan produksi padi nasional.
Konsep program ini ternyata selaras dengan metode modernisasi pertanian padi di Arkansas, Amerika Serikat (AS), yang menerapkan teknik pompanisasi serupa dengan praktik teruji di Delta Arkansas.
"Di Arkansas, pembangunan stasiun pompa modern dengan kapasitas besar menjadi pilihan strategis untuk memompa air dari sungai dan air tanah. Air tersebut didistribusikan langsung ke lahan pertanian padi melalui sistem saluran air, kanal, pipanisasi, serta waduk dan embung penampung. Sistem ini memastikan pasokan air yang stabil, bahkan selama musim kemarau panjang," ucap Amran dikutip dari keterangan tertulis yang diterima pada Selasa, 17 September 2024.
Model pengairan pompanisasi di Arkansas memiliki prinsip yang sejalan dengan program yang digagas oleh Amran sejak ia kembali menjabat pada Oktober lalu. Dalam waktu kurang dari setahun, Amran berhasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam produksi padi nasional melalui penerapan teknik ini.
Sebagai informasi, program pompanisasi berhasil meningkatkan produksi beras di tengah El Nino. Berdasarkan data Kerangka Sampling Area (KSA) yang diterbitkan BPS, proyeksi produksi beras pada Agustus 2,84 juta ton, September 2,87 juta ton, dan Oktober 2,59 juta ton. Hal ini jauh lebih besar dari produksi beras dalam 5 tahun terakhir di bulan yang sama.
Baca juga: Wamentan Ajak Pengusaha Eropa Investasi di Pertanian Indonesia |