Ilustrasi. Foto: Freepik
Jakarta:
Boeing mengumumkan akan menghentikan perekrutan dan menunda kenaikan gaji bagi karyawan tetap, setelah dampak pemogokan dari serikat pekerja terbesar menghantam perusahaan tersebut.
Melansir
Xinhua, Selasa, 17 September 2024, pemogokan yang dimulai pada Jumat itu menekan keuangan Boeing, memaksa perusahaan untuk mencari langkah penghematan.
Dalam memo internal, Boeing mengungkapkan akan mengurangi pesanan komponen untuk model jet 737, 767, dan 777, serta mempertimbangkan cuti sementara bagi staf dan eksekutif. Perusahaan juga menghadapi potensi kerugian besar, dengan analis memperkirakan dampak pemogokan bisa mencapai USD500 juta per minggu.
Langkah ini menurut manajemen penting untuk melindungi kelangsungan perusahaan di masa depan.
“Sebelum pemogokan, Boeing sudah menghabiskan sekitar USD1 miliar setiap bulannya untuk operasional. Pemeringkat kredit memperingatkan kemungkinan penurunan peringkat keuangan Perusahaan,” ungkap Chief Financial Officer Boeing, Brian West.
Mogok kerja 33 ribu anggota serikat pekerja
Pemogokan yang dilakukan oleh 33 ribu anggota serikat pekerja dimulai setelah kesepakatan perburuhan yang dirumuskan oleh pimpinan serikat dan eksekutif Boeing ditolak oleh anggotanya.
Langkah-langkah penghematan yang diambil Boeing menunjukkan betapa seriusnya dampak pemogokan terhadap kondisi keuangan perusahaan.
Dengan potensi kerugian mencapai ratusan juta dolar per minggu, pemogokan ini bukan hanya mengancam operasional jangka pendek, tetapi juga kestabilan jangka panjang perusahaan.
Keputusan akhir mengenai langkah-langkah lebih lanjut akan sangat bergantung pada hasil negosiasi antara serikat pekerja dan manajemen Boeing, yang kini berupaya mencari solusi untuk meredam ketegangan dan memulihkan kelangsungan bisnis. (Nanda Sabrina Khumairoh)