Bawaslu Petakan Potensi Konflik saat Kampanye Pilkada 2024

Anggota Bawaslu Puadi. Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez

Bawaslu Petakan Potensi Konflik saat Kampanye Pilkada 2024

Tri Subarkah • 23 September 2024 19:37

Jakarta: Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) mengantisipasi potensi kerawanan di daerah jelang kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 yang dimulai pada Rabu, 25 September mendatang. Pemetaan kerawanan dilakukan berdasarkan pengalaman pilkada edisi sebelumnya.

Anggota Bawaslu RI Puadi menyebut, pihaknya mengidentifikasi kerawanan yang terjadi di setiap daerah. Termasuk ancaman konflik, pelanggaran, maupun ketidakadilan yang dapat muncul selama gelaran Pilkada 2024.

"Misalnya daerah dengan sejarah kekerasan politik, kampanye hitam, atau praktik politik uang," katanya kepada Media Indonesia, Senin, 23 September 2024.

Lewat peta kerawanan yang disusun, Puadi menyebut pihaknya dapat meningkatkan pengawasan secara langsung di lapangan. Selain itu, pengawasan secara tidak langsung tetap dilaksanakan Bawaslu dengan mengandalkan teknologi informasi, misalnya dalam mendeteksi pelanggaran kampanye maupun ujaran kebencian.

"Bawaslu secara terencana akan terus meningkatkan kapasitas pengawas di semua tingkatan untuk lebih siap dalam menghadapi situasi yang rawan dan lebih mampu mendeteksi dan menangani potensi pelanggaran," ujar Puadi.
 

Baca juga: 

Jelang Kampanye Pilkada, Kandidat Diminta Tak Saling Menjatuhkan



Untuk meningkatkan pengawasan, Bawaslu juga menggandeng TNI/Polri guna memastikan keamanan selama proses tahapan pilkada, utamanya pada daerah yang masuk kategori rawan. Bagi Puadi, keterlibatan TNI/Polri untuk menciptakan kondisi yang kondusif dan meminimalkan potensi gangguan keamanan.

Di samping itu, ia juga mengatakan bahwa Bawaslu terus menggalakkan sosialisasi dan pendidikan politik kepada pemilih. Sosialisasi ihwal pentingnya pemilu yang luber dan jurdil dan bebas dari politik uang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)