Ilustrasi. Foto: MI/Bagus Suryo.
Media Indonesia • 6 February 2024 13:56
Aceh Besar: Dalam upaya mempercepat swasembada, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama Pangdam TNI Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya dan Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki melakukan panen sekaligus tanam jagung pada lahan milik TNI seluas 5 hektare di Desa Deunong, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar.
Kegiatan ini merupakan implementasi kerja sama Kementerian Pertanian (Kementan) dengan TNI guna mengakselerasi peningkatan produksi pangan nasional, salah satunya dengan mengoptimalkan lahan tidur milik TNI.
"Panen dan tanam jagung di Aceh ini merupakan gerakan pangan Indonesia, tidak hanya untuk konsumsi tapi juga gerakan sosial untuk disumbangkan, manakala jagung kita kedepanya surplus. Saat ini sudah ada hilal, tanda-tanda untuk stop impor. Mengapa kami yakin? Karena kami sudah keliling 15 provinsi, semua serempak tanam jagung dan beberapa bulan ke depan panen," kata Amran pada kegiatan panen dan tanam jagung tersebut, Selasa, 6 Februari 2024.
Lebih lanjut, Mentan menegaskan, pada 2017 hingga 2019, Indonesia tidak hanya berhasil meraih
swasembada jagung, tapi juga berhasil melakukan ekspor. Adapun sekarang Indonesia mengambil langkah impor adalah karena adanya tekanan El Nino.
Tapi menurutnya, impor ini optimis dapat diberhentikan ke depan karena beberapa bulan ke depan sudah ada 15 provinsi yang akan melakukan panen serempak, sehingga produksi jagung dalam negeri melimpah.
"Kementerian Pertanian memberikan bantuan gratis kepada berupa bibit, pupuk dan alat mesin pertanian serta pembangunan irigasi tersier dalam meningkatkan produksi pangan khususnya padi dan jagung. Pengadaan bantuan ini dengan melakukan refocusing anggaran Kementerian Pertanian sebesar Rp7,7 triliun," tegas dia.
"Bapak Presiden Jokowi pun sudah menambah alokasi anggaran pupuk bersubsidi Rp 14 triliun. Ini tolong disampaikan kepada masyarakat. Dan untuk meningkatkan produksi pangan nasional, kami Kementerian Pertanian telah menandatangani MoU dengan Panglima TNI. Jadi kami
support penuh Pangdam Iskandar Muda, silahkan cari lahan seluas-luasnya. Kami berikan bantuan benih dan pupuk gratis. Dan untuk Pak Gubernur, aku bawa solusi bukan bawa diskusi dan perdebatan," sambung Amran.
Kementerian Pertanian, ujar dia, menargetkan penanaman jagung di Provinsi Aceh seoptimal mungkin sesuai ketersediaan lahan. Pemerintah Provinsi Aceh mengajukan 60 ribu hektare penanaman jagung, tapi Kementerian Pertanian siap memberikan bantuan sebesar 100 ribu hektare.
"Daerah itu harus di-support, dipermudah pemberian bantuan benih dan pupuk gratisnya. Kalau penanaman jagung itu berhasil, harus dijaga harganya agar menguntungkan petani. Bulog harus serap saat musim panen. Pemerintah peduli sarana produksi, tapi lebih peduli juga harganya. Di Aceh ini luar biasa, yang jadi pelopor akselerasi peningkatan produksi pangan itu Pak Pangdam dan Gubernur. Ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara," tutur Amran.
Baca juga: Jaga Ketahanan Pangan, Sektor Pertanian Jadi Perhatian Utama Pemerintah
Target bisa ekspor jagung
Oleh karena itu, Amran menargetkan untuk mengembalikan Indonesia bisa ekspor jagung yakni paling lambat dalam waktu tiga tahun ke depan dan bahkan bisa dipercepat. Hal ini tentu didukung jika gerakan akselerasi peningkatan produksi jagung ini berhasil.
"Jadi kalau gerakannya masif seperti dilakukan Pak Pangdam Iskandar Muda ini,
ekspor jagung bisa kita percepat. Impor jagung kan kecil hanya 250 ribu sampai 500 ribu ton dan ini bisa diselesaikan dari Aceh saja. Target tanam 100 ribu hektare berhasil kita realisasikan, kecil kita selesaikan masalah impor. Ini impor kan kecil, ceritanya saja yang besar," tandas Amran.
Di sisi lain, Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya menyampaikan TNI menyambut kerja sama dengan Kementan. Kodam Iskandar Muda juga telah menindaklanjuti melalui program I’m Jagong.
"Program ketahanan pangan I'm Jagong adalah langkah konkret TNI dalam mendukung upaya pemerintah mencapai swasembada pangan," ungkap dia.
Pada kegiatan ini, Mentan juga melakukan penandatangan MoU akselerasi peningkatan produksi pangan dengan Pangdam Iskandar Muda. Amran menyerahkan bantuan untuk Provinsi Aceh sebesar Rp170,98 miliar dan Kabupaten Aceh Besar Rp17,75 miliar.
Bantuan terdiri dari benih padi 21 ribu hektare, benih padi biofortifikasi 500 hektare, benih jagung 11.500 hektare, sarana produksi jagung 2.000 hektare, pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman dan Dampak Perubahan Iklim 2.500 hektare.
Bantuan yang diberikan juga berupa bantuan di bidang peternakan berupa bibit sapi dan lainya, benih durian 4.000 batang, sarana pengolahan dan pascapanen hortikultura, perluasan dan peremajaan kopi dan kelapa genjah, pembangunan irigasi tersier, jalan usaha tani, jalan produksi, rehabilitasi dam parit, dan irigasi, serta upaya khusus pengembangan padi dan jagung.
(NAUFAL ZUHDI)