Tahun Naga Kayu, Cuan bagi Aset Kripto

Ilustrasi. Foto: Freepik

Tahun Naga Kayu, Cuan bagi Aset Kripto

Annisa Ayu Artanti • 12 February 2024 13:46

Jakarta: Tahun 2024 menjadi tahun Naga Kayu dalam astrologi Tiongkok, dan diyakini membawa kemakmuran dan keberuntungan.
 
Seperti yang dipercayai dalam perhitungan shio tahun Naga Kayu akan memberi dampak besar pada dunia finansial.
 
Berbeda dengan prediksi tahun sebelumnya untuk Tahun Kelinci yang mengantisipasi fluktuasi pasar, Bitcoin justru mengalami lonjakan hampir 155 persen dalam setahun terakhir, sementara Ethereum naik sekitar 47 persen.
 
"Saat merayakan Tahun Naga, pasar kripto tampaknya bersemangat. Meskipun prediksi sebelumnya menyarankan kehati-hatian karena fluktuasi yang diperkirakan terjadi menjelang halving, sehingga bisa membuat ekspektasi Bitcoin berkinerja yang luar biasa," kata Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur dalam keterangan tertulis, Senin, 12 Februari 2024.
 
Menurutnya, membeli Bitcoin pada akhir hari pertama Tahun Baru Imlek dan menjualnya 10 hari perdagangan kemudian akan menghasilkan rata-rata sembilan persen, dengan delapan tahun terakhir (2015-2023) menunjukkan keuntungan positif.
 
Fyqieh menuturkan, salah satu katalis utama yang bisa membuat pasar kripto positif pasca perayaan Imlek di 2024 ini adalah kebijakan pemerintah Tiongkok.
 

Baca juga: 

Bitcoin Bisa Tembus USD100.000/Keping

Stimulus ekonomi negeri Tirai Bambu

Potensi kenaikan pasar kripto pekan ini bisa didorong oleh stimulus ekonomi negeri Tirai Bambu itu.
 
Sebelumnya, Bank sentral Tiongkok mengumumkan pelonggaran kebijakan sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan. Bank akan dipotong sebesar 50 basis poin mulai 5 Februari, yang akan menyediakan modal jangka panjang sebesar satu triliun yuan.
 
Dampak penurunan suku bunga Tiongkok pada pasar kripto yang dapat berkontribusi pada peningkatan likuiditas dan sentimen investor.
 
"Kemungkinan aliran dana yang besar dapat masuk ke pasar kripto dan meningkatkan permintaan. Peningkatan likuiditas sering kali berarti investasi yang lebih besar pada aset berisiko, karena investor mencari imbal hasil yang lebih tinggi, yang dapat menyebabkan peningkatan nilai Bitcoin," jelas Fyqieh.
 
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)