Pemimpin tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei. Foto: EFE
Fajar Nugraha • 17 October 2023 19:15
Teheran: Pemimpin tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei mengatakan bahwa tidak ada yang bisa menghentikan kekuatan perlawanan jika Israel terus melakukan pengeboman di Gaza.
“Jika kejahatan rezim Zionis (Israel) terus berlanjut, umat Islam dan kekuatan perlawanan akan menjadi tidak sabar, dan tidak ada yang bisa menghentikan mereka,” kata Khamenei, seperti dikutip AFP, Selasa 17 Oktober 2023.
Iran telah melakukan kontak dekat dengan sekutu regionalnya, termasuk kelompok militan Hizbullah Lebanon dan milisi Irak yang pro-Teheran. Kontak dilakukan sejak kelompok pejuang Hamas menyerang Israel, menerobos perbatasan yang dijaga ketat dari Gaza dan menewaskan lebih dari 1.400 orang.
Israel membalasnya dengan pengeboman udara dan artileri yang menghancurkan di Gaza yang dikuasai Hamas yang telah menewaskan sedikitnya 2.800 warga Palestina. Sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.
“Tidak peduli apa yang dilakukan rezim Zionis, mereka tidak dapat menutupi skandal kegagalan yang dideritanya,” tegas Khamenei.
Israel telah mengerahkan puluhan ribu tentara ke perbatasannya dengan Gaza sebagai persiapan serangan darat skala penuh.
Israel telah memerintahkan sekitar 1,1 juta warga Gaza –,hampir setengah dari total populasi wilayah tersebut yang berjumlah 2,4 juta jiwa,– untuk meninggalkan wilayah utara wilayah kantong padat penduduk tersebut, untuk mengantisipasi operasi tersebut.
Teheran telah berulang kali memperingatkan bahwa invasi darat ke Gaza akan ditanggapi dengan respons dari pihak lain yang memicu kekhawatiran akan konflik yang lebih luas yang dapat melibatkan negara lain.
Pada Senin, Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian berbicara tentang kemungkinan ‘tindakan pencegahan’ terhadap Israel oleh ‘front perlawanan’. Sementara Presiden Ebrahim Raisi mengatakan waktu hampir habis untuk mencapai solusi politik.
Teheran, yang secara finansial dan militer mendukung militan Hamas, merayakan serangan Hamas namun bersikeras bahwa pihaknya tidak terlibat.
Sejak revolusi Islam tahun 1979, Iran telah menjadikan dukungan terhadap perjuangan Palestina sebagai salah satu pilar kebijakan luar negerinya.