Perempuan Diajak Mengambil Peran dalam Pembangunan SDM

Bogor: Perempuan muda diajak mengambil peran dalam pembangunan sumber daya manusia. Perempuan tak boleh lagi sekadar menjadi objek.

Hal ini disampaikan dalam peluncuran Pilar Foundation, sebuah organisasi nonpemerintah yang berfokus pada pemberdayaan, advokasi, dan pembangunan kepemimpinan perempuan.

"Pilar Foundation melihat sudah saatnya kaum perempuan muda tidak hanya menjadi objek, tetapi harus menjadi subjek utama dalam merumuskan dan melaksanakan program pembangunan sumber daya manusia di negara ini," ujar Ketua Pilar Foundation Shaliha Az-zahra dalam keterangannya, Rabu, 26 November 2025.

Ia menyebut peluncuran ini menandai lahirnya inisiatif yang bertujuan mengisi ruang organisasi perempuan dengan gagasan segar, memposisikan perempuan muda sebagai subjek utama dalam pembangunan sumber daya manusia di Indonesia.

"Inilah saatnya kita beranjak dari sekadar dukungan menjadi kepemimpinan yang riil," ujar Shaliha.

Kepemimpinan hingga advokasi

Organisasi ini akan bergerak berdasarkan tiga pilar utama yang menjadi fokus program; kepemimpinan; advokasi; dan pembaruan. Dalam aspek kepemimpinan, organisasi mendorong pembangunan kapasitas kepemimpinan bagi perempuan muda untuk mengambil peran strategis di sektor publik maupun domestik.

Peluncuran Pilar Foundation. Istimewa.

Sedangkan, aspek advokasinya mendorong perubahan kebijakan yang inklusif, berpihak pada kesetaraan gender, dan perlindungan hak-hak perempuan. Pada aspek pembaruan, organisasi mendorong inovasi, transformasi, dan regenerasi gerakan perempuan agar tetap relevan dengan kondisi dan perkembangan saat ini.

Turut hadir dalam kegiatan peluncuran, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat, Ummi Wahyuni. Ia berharap Pilar Foundation bisa menjadi salah satu media untuk perempuan Indonesia. 

"Mari bersama meningkatkan kapasitas, leadership, kemandirian, pemberdayaan, dan menjadi pembaharu dengan terus menebarkan energi positif dan kebahagiaan untuk perempuan Indonesia," ujar Ummi.

Founder Pilad Foundation Yohana menekankan pentingnya keseimbangan. "Perempuan yang ideal adalah yang mampu menyeimbangkan peran domestik dan publik," ujar Yohana.