Tekanan Inflasi Mereda, Bank Sentral Filipina Siap Hentikan Kenaikan Suku Bunga

Gedung Bangko Sentral ng Pilipinas. FOTO: Philstar Global

Tekanan Inflasi Mereda, Bank Sentral Filipina Siap Hentikan Kenaikan Suku Bunga

Angga Bratadharma • 25 June 2023 10:40

Manila: Gubernur Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP) Felipe Medalla mengungkapkan inflasi Filipina terlihat bakal mereda hingga di bawah empat persen sebelum akhir tahun. Kondisi tersebut memberikan bank sentral alasan yang baik untuk terus menghentikan kenaikan suku bunga.

"Kami sebagian besar didorong oleh target inflasi kami sendiri. Itu alasan yang bagus untuk berhenti (menaikkan suku bunga acuan)," kata Felipe Medalla, yang masa jabatannya berakhir pada 3 Juli, dikutip dari The Business Times, Minggu, 25 Juni 2023.

Otoritas moneter akan bertemu untuk menetapkan suku bunga acuan utama. Sedangkan BSP mempertahankan suku bunga acuannya di 6,25 persen pada pertemuan kebijakan bulan lalu, berhenti setelah serangkaian kenaikan suku bunga sebesar 425 basis poin yang dimulai pada Mei tahun lalu.


Sedangkan tingkat inflasi terus menurun dari puncak 14 tahun di Januari. Inflasi utama tahunan melambat selama empat bulan berturut-turut di Mei menjadi 6,1 persen, menjadikan rata-rata Januari-Mei menjadi 7,5 persen, masih jauh di luar kisaran target 2-4 persen dari bank sentral.

Di sisi lain, Bank Dunia mengatakan perekonomian Filipina siap untuk berkembang lebih cepat dari yang diperkirakan pada tahun ini, meskipun masih terlihat melambat dibandingkan dengan 2022. Kondisi itu berkat permintaan domestik yang kuat walau inflasi masih tinggi dan kondisi fiskal yang ketat.

Bank Dunia memprediksi Produk Domestik Bruto (PDB) Filipina tumbuh 6,0 persen di tahun ini, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 5,4 persen pada Desember dan 5,6 persen pada April. Lembaga dunia itu mempertahankan perkiraan pertumbuhannya di 5,9 persen untuk 2024 dan 2025.

"Meski kondisi eksternal lemah, permintaan domestik yang kuat akan mendorong pertumbuhan ekonomi tahun ini," pungkas Ekonom Senior Bank Dunia Ralph Van Doorn.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Angga Bratadharma)