Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez
Medcom • 2 August 2023 13:53
Jakarta: Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Idris Marham menyebut Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) tingkat satu (I) seluruh Indonesia diminta mengawal arahan dukungan Golkar ke Gerindra dan bakal calon presiden Prabowo Subianto. Arahan tersebut diberikan oleh Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto pascapertemuan di Nusa Dua, Badung, Bali, Minggu, 30 Juli 2023.
"Ternyata di dalam forum itu berkembang aspirasi lain bahwa kita lihat terdapat pernyataan beberapa ketua DPD I pada waktu itu dan juga menyampaikan aspirasi dukungan dan untuk bekerja sama dengan Partai Gerindra," ujar Idrus di Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 2 Agustus 2023.
Di samping dorongan untuk mendukung Prabowo, Airlangga disebut turut bermain akrobat politik dengan menemui Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani. Bahkan, Golkar dan PDIP akan membentuk tim teknis khusus untuk membahas potensi kerja sama politik.
Menurut Idrus, langkah politik yang diambil Airlangga tidak produktif dalam membangun poros koalisi pemenangan 2024. "Kalau ini dimaknai sebuah akrobatik politik ini disayangkan. Karena ini akan mengganggu keharmonisan komunikasi politik untuk produktif, mengganggu keharmonisan dengan teman-teman dari PDIP, yang pada itu waktu itu sama-sama datang dan dengan tulus tentunya ingin betul-betul ada suasana kebatinan yang terbangunya ada komunikasi harmonis yang dibentuk lagi. Ternyata di Bali terjadi seperti itu," ujar Idris.
Dia menilai pertemuan Airlangga dan Puan sebagai simbol untuk perlindungan politik atas kasus-kasus dugaan korupsi yang berpotensi menjeratnya. Menurut dia, Airlangga membuat posisi Golkar tersandera karena kepentingan yang ingin diamankan tidak berorientasi kepada kerja-kerja politik yang produktif.
"Kalau ini ada indikasi akrobat politik, Apakah langkah-langkah politik yang dilakukan dalam rangka untuk membentuk sebuah koalisi politik ke depan baik untuk menghadapi pilpres atau menghadapi yang lain? Apakah ini kondisi politik yang dimasukkan? Atau hanya kiri kanan lalu diinginkan yang sebenarnya adalah suaka politik," ujar Idris.
(Jose Nicol)