Sekolah di Kabupaten Aceh Tamiang memulai kembali aktivitas belajar mengajar. Dokumentasi/ Istimewa
Fajri Fatmawati • 23 December 2025 18:35
Aceh Tamiang: Sebanyak 71 sekolah di Kabupaten Aceh Tamiang memulai kembali aktivitas belajar mengajar. Pemulihan ini dilakukan setelah fasilitas pendidikan tersebut selesai dibersihkan dari sisa lumpur dan material pasca bencana.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Aceh Tamiang, Sepriyanto, mengatakan pembukaan sekolah ini bukan semata untuk mengejar ketertinggalan kurikulum.
"Ini merupakan bagian penting dari pemulihan kondisi psikologis para siswa. Aktivitas sekolah ini kembali dijalankan guna memastikan pelaksanaan proses pendidikan bagi anak-anak tetap terjaga," kata Sepriyanto, Selasa, 23 Desember 2025.
Menurut Sepriyanto, kehadiran siswa di sekolah berperan penting untuk mengurangi tingkat stres, trauma, dan kejenuhan pasca-bencana.
"Sekolah menjadi ruang aman bagi mereka untuk kembali berinteraksi dengan teman sebaya dan guru, yang sangat penting untuk pemulihan mental," jelas Spriyanto.
Sekolah di Kabupaten Aceh Tamiang memulai kembali aktivitas belajar mengajar. Dokumentasi/ Istimewa
Proses rehabilitasi lingkungan sekolah terlaksana berkat gotong royong cepat dari TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Damkar, dan relawan. Kerja sama ini memastikan fasilitas pendidikan layak dan aman digunakan kembali.
Bencana banjir akibat intensitas hujan tinggi pada akhir November silam sempat melumpuhkan akses pendidikan di 12 kecamatan. Koordinasi erat antara pemerintah daerah dan pihak sekolah dinilai berhasil mempercepat pemulihan fasilitas vital, terutama ruang kelas dan sanitasi.
Meski aktivitas telah berjalan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tamiang mengimbau seluruh satuan pendidikan untuk tetap waspada. Imbauan ini dikeluarkan mengingat puncak musim hujan masih berlangsung dan potensi cuaca ekstrem masih mungkin terjadi.
Sepriyanto menambahkan sesuai arahan Bupati Armia Pahmi dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sekolah diinstruksikan segera melaporkan kerusakan sarana prasarana yang bersifat struktural. Laporan ini akan diusulkan perbaikannya melalui anggaran darurat atau bantuan sektoral pemerintah.