Kisah Wali Murid Jadi Koordinator MBG Saat Libur Nataru

Pendistribusian MBG di SDN Kebon Jeruk 08, Jakarta Barat. Foto: Metrotvnews.com/Siti Yona Hukmana.

Kisah Wali Murid Jadi Koordinator MBG Saat Libur Nataru

Siti Yona Hukmana • 24 December 2025 14:56

Jakarta: Libur sekolah dalam rangka Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) biasanya menjadi momen bagi para siswa untuk bersantai di rumah atau bepergian. Namun, di SDN Kebon Jeruk 08, Jakarta Barat, keriuhan kecil masih tampak di gerbang sekolah. Bukan siswa yang datang, melainkan para wali murid yang menjemput "jatah" nutrisi anak-anak mereka.

Badan Gizi Nasional (BGN) memang tetap menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG) meski kalender pendidikan sedang menunjukkan masa libur. Langkah ini diambil sebagai komitmen pemerintah untuk menjaga konsistensi perbaikan gizi siswa tanpa terputus.

Berbeda dengan hari sekolah biasanya di mana makanan disajikan hangat di meja kelas, selama liburan metode pendistribusian diubah. Mutia, salah seorang wali murid, tampak sibuk mengatur paket-paket makanan. Ia menjelaskan bahwa makanan yang dibagikan kali ini berbentuk bahan kering.
 


"Kami sangat bersyukur. Nutrisi dan protein anak tetap terjaga meski sekolah libur," ujar Mutia kepada Metrotvnews.com di lokasi, Rabu, 24 Desember 2025.

Paket MBG masa liburan ini diberikan dengan sistem "rapel" untuk kebutuhan tiga hari ke depan. Isinya terdiri dari bahan pangan bergizi yang tahan lama seperti kacang-kacangan, roti, susu, telur, abon, hingga buah-buahan.

Gotong royong wali murid 

Mutia tidak sendirian. Ia bersama tiga wali murid lainnya ditunjuk sekolah menjadi koordinator kelas. Tugas mereka adalah memastikan 381 siswa di sekolah tersebut mendapatkan haknya. Meski harus meluangkan waktu di tengah masa libur, Mutia mengaku tidak keberatan.

"Sangat tidak keberatan, saya senang bisa membantu, karena walau libur kami tetap silaturahmi dengan para wali murid," tambah Mutia.

Kepala Sekolah SDN Kebon Jeruk 08, Iim Fatimah, menjelaskan bahwa pihaknya menerapkan sistem penanggung jawab di setiap kelas untuk menjamin distribusi tetap sasaran dan dilakukan hanya di lingkungan sekolah.


Pendistribusian MBG di SDN Kebon Jeruk 08, Jakarta Barat. Foto: Metrotvnews.com/Siti Yona Hukmana.

Solusi untuk yang pulang kampung 

Persoalan muncul ketika ada siswa yang sedang pulang kampung atau berwisata ke luar kota. Namun, pihak sekolah sudah memiliki antisipasi. Iim memastikan makanan tidak akan mubazir.

"Penanggung jawab ada di koordinator kelas. Kalau misalnya dia (siswa) pulang kampung, kita distribusikan ke anggota keluarganya, misal ada kakaknya atau masih ada yang tinggal di situ," jelas Iim.

Ia memastikan semua paket yang diserahkan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) akan sampai ke tangan yang berhak. Program MBG selama libur Nataru ini bersifat opsional, di mana sekolah yang ingin tetap menerima manfaat harus mengajukan permohonan kepada SPPG.

Bagi para orang tua di SDN Kebon Jeruk 08, program ini bukan sekadar bantuan pangan, melainkan bentuk perhatian nyata bahwa urusan gizi anak bangsa tidak mengenal kata libur.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fachri Audhia Hafiez)