Ilustrasi. Foto: Dok istimewa
Eko Nordiansyah • 14 December 2025 17:07
Istanbul: PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menegaskan perannya dalam pengembangan infrastruktur LNG sejalan dengan semakin meningkatnya permintaan LNG untuk mendukung permintaan energi bersih yang semakin meningkat di ajang 25th World LNG Summit & Awards 2025.
Direktur Utama PLN EPI, Rakhmad Dewanto mengatakan, kebutuhan gas di Indonesia yang tumbuh pesat, sekaligus melengkapi pengembangan renewable energy. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh sektor kelistrikan yang tumbuh rata-rata 5,3 persen per tahun sampai 2034.
"Gas akan menjadi pelengkap pengembangan renewable energy di Indonesia dan dengan penurunan produksi gas pipa yang sebagian besar berasal dari matured field," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 14 Desember 2025.
"Sejak tahun lalu LNG mulai memegang porsi yang lebih dominan sekitar 55 persen dibandingkan gas pipa untuk memasok sektor kelistrikan. Tahun ini, PLN EPI memasok sekitar 90 kargo atau sekitar 5,3 juta ton LNG setahun," lanjut Rakhmad.
Dengan pertumbuhan permintaan gas di domestik tersebut, Rakhmad mengungkapkan, LNG akan tumbuh di atas 10 persen per tahun. Ia menyebut, kebutuhan LNG PLN EPI akan tumbuh menjadi 6,2 juta ton pada 2026 dan diharapkan melebihi 10 juta ton LNG setahun pada 2030.
"Pertumbuhan pesat LNG juga terjadi di negara lain seperti Malaysia, Vietnam, Thailand dan Filipina membuktikan bahwa kawasan Asia Tenggara bersama Asia Selatan menjadi kawasan dengan pertumbuhan LNG tertinggi di dunia," ujarnya.

(Direktur Utama PLN EPI Rakhmad Dewanto (kedua dari kiri) di World LNG Summit ke-25. Foto: Dok istimewa)
Rakhmad menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur gas/LNG yang sesuai untuk memastikan kebutuhan LNG dapat dipenuhi dengan efisien. PLN EPI mengkombinasikan solusi Floating Storage Regasifikasi Unit (FSRU) dan Onshore Regasifikasi Unit baik melalui kapal maupun iso tank.
"Kita merencanakan sekitar 13 FSRU dan hampir 50 onshore regasifikasi unit yang akan kita bangun di 56 lokasi di seluruh Indonesia sehingga kapasitas storage LNG Indonesia dapat ditingkatkan menjadi 1,2 juta m3 LNG dengan kapasitas regasifikasi hampir 4 milyar m3 per hari," ungkap dia.
Menurutnya, pengembangan infrastruktur LNG ini adalah bagian dari pengembangan baik energy security maupun energy sustainability. Pengembangan infrastruktur LNG juga belajar dari kegagalan program-program sebelumnya untuk memastikan permintaan dan mempercepat eksekusi.
"Partnership juga dipilih untuk mempercepat pengambilan eksekusi dan memberikan kenyamanan kepada bankers. Jaminan penyediaan LNG dan jaminan pengambilan gas oleh PLN EPI ditujukan untuk memberikan jaminan kepada partners dan lenders sekaligus memberikan efisiensi," katanya.