Sejumlah perwakilan dari unsur pemerintah pusat, daerah, relawan dan masyarakat mengikuti upacara penutupan operasi SAR bencana longsor di Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (25/11). (Dok BNPB)
Lukman Diah Sari • 25 November 2025 22:04
Banjarnegara: Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) korban longsor di Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, resmi dihentikan hari ini, Selasa, 25 November 2025. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap sejumlah pertimbangan penghentian operasi SAR pada hari ke-10 tersebut.
"Kondisi di lapangan seperti tanah yang masih bergerak, cuaca tidak menentu, serta kedalaman dan luas timbunan material menimbulkan risiko keselamatan yang tinggi bagi petugas maupun masyarakat. Pertimbangan ini menjadi dasar bahwa operasi SAR tidak dapat dilanjutkan tanpa mengorbankan keselamatan lebih banyak pihak," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam rilis resmi, Selasa, 25 November 2025.
Abdul menerangkan bahwa BNPB bersama Basarnas dan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara memahami bahwa penutupan operasi SAR bukan hanya persoalan teknis, tetapi juga menyentuh sisi emosional bagi masyarakat terdampak. Selama sepuluh hari pencarian, petugas menghadapi tantangan yang kompleks.
"Jenazah yang tertimbun dalam kondisi material basah dan minim sirkulasi udara mengalami kerusakan alami, sehingga memperberat proses identifikasi dan meningkatkan risiko kesehatan bagi petugas," jelas Abdul.
BNPB Fokus Pemulihan Wilayah Terdampak Longsor Banjarnegara
Meski demikian, kata dia, seluruh personel BNPB, Basarnas, TNI-Polri, PMI, Tagana, BPBD lintas daerah, pemerintah daerah, relawan, dukungan alat berat, hingga operasi modifikasi cuaca telah bekerja maksimal dengan standar keselamatan yang ketat. Meskipun operasi SAR telah ditutup, dukungan terhadap masyarakat terdampak tetap menjadi prioritas
"Pendampingan psikososial, pemenuhan hak keluarga korban, serta bantuan administratif bagi keluarga korban yang belum ditemukan akan terus diberikan. Layanan informasi dan dukungan dapat diakses melalui posko terpadu di Kecamatan Pandanarum," ungkap Abdul.
Sejumlah perwakilan dari unsur pemerintah pusat, daerah, relawan dan masyarakat mengikuti upacara penutupan operasi SAR bencana longsor di Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (25/11). (Dok BNPB)
Dia menerangkan bahwa BNPB, Pemkab Banjarnegara, dan instansi terkait menekankan bahwa tahapan pemulihan wilayah terdampak kini menjadi fokus utama. Langkah awal meliputi relokasi warga dari zona merah yang dinyatakan tidak aman untuk hunian, serta perataan rumah yang berada di wilayah rawan untuk mencegah risiko tambahan.
"Sebelum proses ini dilakukan, warga diberikan kesempatan untuk mengambil barang-barang penting mereka dengan pendampingan petugas," kata Abdul.
Dalam waktu dekat, BNPB akan merampungkan penyediaan 50 hunian sementara (huntara) tahap awal. Kemudian dilanjutkan dengan pembangunan hunian tetap (huntap) dalam perencanaan jangka menengah.
"Targetnya, seluruh unit huntara rampung sebelum akhir Desember. Penyaluran santunan bagi keluarga korban sesuai ketentuan pemerintah juga akan segera dilaksanakan oleh Dinas Sosial," ungkap Abdul.
Selain itu, BNPB mendukung pemulihan layanan publik, termasuk kegiatan belajar-mengajar dan aktivitas ekonomi masyarakat, serta pendampingan psikososial berkelanjutan, terutama bagi keluarga yang kehilangan anggota keluarga dan warga yang mengalami trauma. Secara paralel, pemetaan risiko dan penataan kawasan terus dilakukan, dengan penguatan mitigasi berbasis ekologi sebagai langkah jangka panjang untuk mencegah terulangnya bencana serupa.