Kapolri Tinjau Pembersihan SD dan Masjid Terdampak Bencana di Aceh Tamiang

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau langsung proses pembersihan sekolah dasar (SD) dan masjid yang terdampak bencana alam di Aceh Tamiang, Kamis, 11 Desember 2025. Dok. Istimewa

Kapolri Tinjau Pembersihan SD dan Masjid Terdampak Bencana di Aceh Tamiang

Achmad Zulfikar Fazli • 11 December 2025 14:53

Aceh: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau langsung proses pembersihan sekolah dasar (SD) dan masjid yang terdampak bencana alam di Aceh Tamiang, Kamis, 11 Desember 2025. Pembersihan dilakukan personel kepolisian dan warga.

Pembersihan ini merupakan salah satu wujud kontribusi Polri dalam memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat, khususnya yang terdampak bencana. 

Peninjauan proses pembersihan itu berlangsung di tiga lokasi yang melibatkan 200 personel Polri, yaitu SDN 01 Karangbaru dengan 25 personel, Masjid Syuhada 25 jajaran, dan Mapolres Aceh Tamiang 150 personel. 

Sebelumnya, Sigit meninjau posko pengungsian bencana alam di wilayah Aceh Tamiang. Dalam kesempatan itu, Sigit menyalurkan bantuan untuk masyarakat. 

Lokasi pengungsian di Jembatan Kuala Simpang ditempati sebanyak 240 orang. Masyarakat langsung menyambut antusias kehadiran Sigit dan rombongan. 

Dalam lokasi pengungsian tersebut, Polri telah menyediakan layanan, di antaranya dapur lapangan, dengan kapasitas 450 porsi untuk satu kali masak, trauma healing dengan melibatkan 12 orang anggota tim, water treatment yang dapat menghasilkan 16.000 liter air bersih/hari, dan posko layanan kesehatan yang melibatkan 31 tenaga kesehatan.
 

Baca Juga: Kapolri Tinjau Posko Pengungsian di Aceh Tamiang

Sigit juga menyerahkan bantuan sebanyak enam truk untuk masyarakat yang terdampak bencana. Beberapa di antaranya Chainsaw, peralatan untuk air bersih, sembako dan kebutuhan lainnya yang sangat diperlukan warga. 

Sigit menekankan seluruh pihak harus turun tangan membantu penanganan bencana. “Dalam situasi seperti ini tidak ada yang boleh berjalan sendiri. Semua unsur harus bergerak cepat, terkoordinasi, dan tepat sasaran,” kata Sigit dalam keterangannya, Senin, 1 Desember 2025. 

Menurut Sigit, diperlukan respons yang cepat untuk melakukan penanganan bencana alam. “Kita pastikan respons cepat. Warga tidak boleh menunggu terlalu lama untuk mendapatkan bantuan,” ujar Sigit. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Achmad Zulfikar Fazli)