13 Perusahaan Ngantri IPO di Awal 2026, Airlangga: Sentimen Positif di January Effect!

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: Metrotvnews.com/Ardhan Anugrah.

13 Perusahaan Ngantri IPO di Awal 2026, Airlangga: Sentimen Positif di January Effect!

Ardhan Anugrah • 13 December 2025 10:07

Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi 13 emiten perusahaan yang akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia awal tahun 2026 mendatang.

Airlangga menyebut hal ini sebagai sentimen ekonomi yang baik jelang awal tahun depan atau sentimen positif dari January Effect. Dimana tujuh dari 13 emiten perusahaan tersebut merupakan perusahaan light house atau perusaan dengan skala besar.

"Per Desember (2025) ada 13 perusahaan yang siap di pipeline dan tujuh adalah perusahaan besar yang tentu menunjukkan optimisme kepada market." ucap Airlangga dalam HUT AEI ke-37 di BEI, dikutip Sabtu, 13 Desember 2025.

Mayoritas calon emiten yang akan melantai di bursa berasal dari sektor finansial dan sektor barang baku. Hal tersebut menjadi indikasi kedua sektor akan mendominasi penghimpunan dana pada bursa di awal 2026.

Adapun, ungkap Airlangga, kinerja IHSG sepanjang 2025 juga menunjukkan optimisme yang kuat. Ia menyebut kinerja IHSG yang sudah naik hampir 20 persen sejak awal 2025 membawa angin segar bagi roda perekonomian di tahun depan.

"IHSG tadi kita lihat tinggi, hijau, dan masuk dalam kategori all time high. Kita ketahui dari Januari naik 20 persen, jadi ini satu capaian yang relatif baik dibandingkan bursa yang lain," ucap Airlangga.
 

Baca juga: Puluhan Wirausaha Muda Didorong Berani IPO hingga Sukses Mendunia


(Ilustrasi. Foto: Bareksa.com via Bisnismuda.id)
 

Pede ekonomi RI 2026 makin tumbuh menjulang


Meskipun tahun depan ekonomi global diprediksi tetap akan mendapati sederet tantangan, namun catatan positif funfamental ekonomi Indonesia sepanjang 2025 menunjukkan optimisme.

Mantan Ketum Golkar itu melaporkan catatan indeks konsumen masih di atas angka 100 yakni berada di angka 124 pada November 2024. Kemudian penjualan retail secara secara tahunan tumbuh 5,9 persen (yoy), indeks PMI manufaktur naik menjadi 53,3, angka kredit konsumsi masih tumbuh tujuh persen, serta inflasi yang masih terjaga di angka 2,72 persen jadi harapan tahun depan optimisme pasar terus meningkat.

"Sepertinya ada spillover kalau Januari positif membawa kita untuk ekonomi yang lebih baik di tahun 2026. Dengan ini dapat dikatakan tahun depan kita sudah bukan headwind (ekonomi terhambat) tetapi kita menghadapi tailwind (ekonomi tumbuh)," tegas Airlangga.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Husen Miftahudin)