Operasi pencarian banjir bandang dan tanah longsor di Kampung Duren, Desa Batu Godang, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan.
Media Indonesia • 3 December 2025 06:23
Tapanuli Utara: Sebanyak 34 warga meninggal akibat banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara, sejak 25 November 2025. Hingga Selasa, 2 Desember 2025, pukul 19.00 WIB, tercatat sebanyak 15.765 warga terdampak, 14 orang masih hilang, dan 3 lainnya luka-luka.
"Kerusakan infrastruktur meliputi 544 rumah rusak, 19 jembatan putus serta 44 ruas jalan tertutup material longsor atau terputus akibat banjir," ungkap Bupati Tapanuli Utara Jonius Taripar Parsaoran (JTP) Hutabarat, Selasa malam, 2 Desember 2025.
.jpg)
Pemkab Tapanuli Utara melepas tim relawan yang akan mengantar bantuan logistik untuk warga terdampak bencana yang terisolir dengan berjalan kaki, Selasa (2/12).
Kondisi tersebut, jelas dia, membuat sejumlah wilayah sulit dijangkau dan memaksa petugas memprioritaskan pembukaan akses serta distribusi logistik. Tim gabungan dari BNPB, BPBD, TNI–Polri, Basarnas, dan relawan terus melakukan evakuasi korban, pencarian warga hilang, dan penyaluran bantuan.
Menurut JTP, upaya penanganan dilakukan siang dan malam untuk memulihkan akses desa yang terisolir dan menjangkau wilayah yang membutuhkan bantuan mendesak. Di Kecamatan Adiankoting, kata dia, dua desa menjadi pusat pengungsian, yakni Sibalanga dan Lobu Pining.
Lima desa lainnya, Siantar Naipospos, Pardomuan Nauli, Pagaran Lambung II, Pagaran Lambung IV dan Pagaran Lambung III, masih belum dapat diakses karena tertutup longsor. Untuk sementara, bantuan logistik ke wilayah tersebut didistribusikan melalui jalur udara.