Bakal cagub DKI Jakarta Anies Baswedan. Foto: MI/Ramdani.
Fachri Audhia Hafiez • 12 August 2024 15:00
Jakarta: Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jakarta Khoirudin mengungkap bahwa Anies Baswedan pernah ditawari kader atau diistilahkan memakai jas putih khas seragam partai tersebut. Namun, Anies tak menyambut baik tawaran tersebut
Hal itu disampaikan Khoirudin menanggapi rekaman voice note (VN) yang berisi suara Anies. Rekaman suara itu tersebar di media sosial.
"Saya Khoirudin pernah sampaikan langsung ke Pak Anies agar kalau tidak menerima Pak Sohibul Iman maka Pak Anies bisa mengenakan jaket putih masuk sebagai kader PKS," kata Khoirudin dalam rekaman VN yang diizinkan untuk dikutip, Senin, 12 Agustus 2024.
Khoirudin menjelaskan tawaran itu semata untuk memudahkan mencari dukungan tambahan. Dengan berstatus kader, Anies bisa mengambil calon wakil gubernur (cawagub) di luar PKS.
"Calon gubernur dari PKS sehingga bisa mengambil calon wakil gubernur dari luar PKS," jelas Khoirudin.
Namun, Anies tak menyambut positif terhadap tawaran itu. Mantan calon presiden (capres) itu menyampaikan keinginannya untuk netral.
"Tetapi waktu itu Pak Anies tidak menyambut positif ajakan tersebut malah menyampaikan keinginan Pak Anies untuk netral," ucap Khoirudin.
Di sisi lain, dia juga menyinggung soal dorongan kepada Anies agar berusaha mencari dukungan tambahan agar dapat berkontestasi di
Pilgub Jakarta 2024. Sebab, PKS tak bisa mengusung pasangan calon (paslon) sendiri karena tak memenuhi syarat pencalonan.
Paslon Pilgub DKI minimal harus diusung partai polik atau gabungan partai politik yang memiliki 22 kursi di DPRD. Sedangkan PKS hanya memiliki 18 kursi.
"Pak Ustaz Ahmad Syaikhu (Presiden PKS) secara terbuka sudah memperjuangkan Pak Anies dan Pak Sohibul Iman agar bisa mendapat dukungan maju sebagai calon gubernur dan wakil gubernur dengan menyampaikan meminta dukungan dan dari pimpinan partai NasDem, Perindo, PSI, PKB bahkan Gerindra sekalipun," jelas Khoirudin.
Anies diberikan tenggat waktu hingga 4 Agustus 2024 untuk memenuhi kekurangan syarat pencalonan tersebut. PKS sempat menanyakan ke Anies soal dukungan tambahan dari partai lain, namun belum bisa dapat kepastian.
"PKS menanyakan hasil perjuangan Pak Anies untuk mendapatkan kepastian dari Nasdem dan atau PKB untuk mencalonkan Pak Anies, ternyata Pak Anies belum bisa mendapatkan kepastian," ujar Khoirudin.
Sebelumnya, beredar VN suara Anies Baswedan yang dikirimkan untuk Khoirudin. Anies mengatakan masih bisa berjuang dengan PKS agar bisa berlayar di Pilgub Jakarta 2024.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengaku bingung dengan adanya tenggat waktu 4 Agustus 2024. Tenggat waktu itu disampaikan oleh juru bicara (jubir) PKS kepada publik.
Menurut Anies, tenggat waktu itu tidak ada dalam kesepakatan. Bahkan, tak pernah ada dalam pembicaraan yang disampaikan PKS.