Berupaya Cegah Ekskalasi Gaza, Menlu AS ke Timur Tengah

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. Foto: Anadolu

Berupaya Cegah Ekskalasi Gaza, Menlu AS ke Timur Tengah

Medcom • 9 January 2024 18:05

Gaza: Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken lakukan tur ke Timur Tengah. Pertemuan tersebut akan membahas upaya Amerika Serikat mencegah eskalasi konflik di Gaza, karena pernyataan Israel akan terus melawan Hamas sepanjang 2024.

 

Blinken tiba di Tel Aviv pada Senin malam 8 Januari. Kedatangannya untuk memberi pengarahan kepada pejabat Israel terkait perbincangan dua hari dengan para pemimpin Arab. Perbincangan tersebut bertujuan untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. 

 

Blinken juga memperingati pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terkait invasi Israel ke Gaza.

 

"keharusan mutlak berbuat lebih banyak untuk melindungi warga sipil dan berbuat lebih banyak untuk memastikan bahwa bantuan kemanusiaan sampai ke tangan mereka yang membutuhkan" ucap Blinken dikutip dari Channel News Asia pada Selasa, 9 Januari 2024.

 

Serangan Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah Palestina. Lebih dari 23.000 warga Palestina tewas dan 2,3 juta penduduk terpaksa mengungsi. Beberapa hari yang lalu, Israel berhasil membunuh seorang komandan sekutu Hamas di Lebanon selatan dan melakukan serangan intensif di Suriah. 

 

Sementara itu, tekanan terus bertambah pada Israel untuk mengurangi serangan tersebut. Tekanan tersebut berasal dari Amerika Serikat, sekutunya, maupun pemimpin Arab.

 

Presiden AS Joe Biden juga telah berupaya secara diam-diam. Ia mendorong Israel mengurangi serangan dan meninggalkan Gaza secara signifikan.

 

Meskipun Israel menyatakan operasinya memasuki fase baru yang lebih bertarget. Maka dari itu, pertempuran terus berlanjut di berbagai front. 

 

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menegaskan tekad negaranya untuk mengakhiri kekuasaan Hamas di daerah tersebut. Selain itu, Israel juga berencana menghentikan musuh-musuh yang didukung oleh Iran.

 

Antony Blinken, setelah melakukan pembicaraan di Uni Emirat Arab dan Arab Saudi, terbang ke Tel Aviv untuk mencari solusi dalam konflik yang telah berlangsung selama beberapa dekade ini. Meskipun ada dukungan untuk normalisasi hubungan Israel, upaya untuk mengakhiri konflik di Gaza tetap menjadi fokus utama. 

 

Sementara itu, Raja Yordania Abdullah mengecam agresi tanpa pandang bulu dan menyatakan bahwa penembakan tidak akan membawa perdamaian atau keamanan.

 

Blinken juga menyuarakan pentingnya membiarkan warga sipil Palestina yang terlantar kembali ke rumah mereka di Gaza. Namun, pemimpin Israel menyatakan bahwa mereka tidak akan mengizinkan kembalinya warga Palestina dari Gaza utara jika Hamas tidak membebaskan lebih banyak sandera Israel. 

 

Pasukan Israel terus membombardir bagian timur Khan Younis dan Jalur Gaza tengah, menciptakan situasi sulit bagi warga sipil yang mencari tempat perlindungan. Hampir seluruh penduduk Gaza, yang telah meninggalkan rumah mereka, menghadapi krisis kemanusiaan yang semakin memburuk.

 

Dalam konteks ini, keberlanjutan pertempuran sulit diharapkan baik di pusat maupun di selatan Gaza. Dikarenakan pernyataan militer Israel yang menyatakan bahwa pertempuran akan berlanjut hingga tahun 2024. 

 

Meskipun upaya diplomatik terus dilakukan, tantangan untuk mencapai perdamaian dan mengakhiri konflik di Gaza tetap besar. (Atika Pusagawanti)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)