Deklrasi Poetra Soedirman Menggugat Kutuk Pejabat Negara yang Menipulatif

ilustrasi medcom.id

Deklrasi Poetra Soedirman Menggugat Kutuk Pejabat Negara yang Menipulatif

Media Indonesia • 8 February 2024 16:34

Purwokerto: Puluhan guru besar bersama dosen, mahasiswa dan alumni Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah (Jateng) menggelar aksi simpatik pada Rabu, 8 Februari 2024. Mereka menyampaikan deklarasi Laskar Poetra Soedirman Menggugat.

Aksi para guru besar dan sivitas akademika tersebut berbeda dengan sikap Rektor Unsoed Prof Akhmad Sodiq membuat video yang mengapresiasi kinerja Presiden Joko Widodo. Koordinator Lapangan (Korlap) aksi Laskar Poetra Soedirman Menggugat Prof Hibnu Nugroho mengatakan sebelumnya memang Rektor Unsoed memberikan pernyataan yang mengapresiasi Presiden Jokowi, namun suara guru besar dan sivitas akademika ini lain.

"Ini berbeda dengan pernyataan Pak Rektor, karena ada faktor X. Ini murni suara sivitas akademika,"tegasnya.

Saat sekarang di Indonesia, muncul krisis keteladanan dan penegakan hukum yang tidak maksimal. Sehingga pemerintah harus melakukan evaluasi agar tidak ada lagi jeformasi jilid dua. Makanya pemerintah harus kembali ke aturan dan etika yang ada untuk membuat rakyat tenang.
 

Baca: Masyarakat Diminta Tertib Ikuti Kampanye Akbar di JIS dan GBK

"Kalau kita lihat saat ini ada krisis keteladanan, krisis moralitas, penegakan hukum yang tidak maksimal. Kita lihat angka korupsi itu anjlok dalam sejarah Pemerintahan. Sehingga Permintaan berikutnya, harus evaluasi bagaimana kondisi saat ini untuk tetap dan kembali kepada koridor, agar rakyat tenang,"ujarnya.

Dalam deklarasinya, Laskar Poetra Soedirman Menggugat menyampaikan delapan poin. Beberapa di antaranya adalah mengajak seluruh komponen anak bangsa untuk selalu memelihara dan mengamalkan norma-norma kepantasan, kesopanan, moral etika dan hukum guna menciptakan tertib sosial.

"Kami mengutuk pejabat negara yang bertindak tidak netral, manipulatif, merekayasa ketentuan hukum untuk kepentingan yang bersifat partisan," tegasnya

Mereka juga mendesak kepada Presiden untuk bersikap sebagai pemimpin yang mengayomi, meneladani, melindungi dan mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, keluarga dan golongan.

"Jika Presiden tidak dapat melaksanakan hal terseut, dikhawatirkan akan menimbulkan chaos," tandasnya.

Kemudian Prof Hibnu mengutip kalimat yang disampaikan oleh Jenderal Soedirman. "Kejahatan akan menang bila orang yang benar tidak melakukan apa-apa," tegas dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)