Ilustrasi pengiriman batu bara. Foto: Dokumen PTBA
Annisa Ayu Artanti • 27 August 2024 14:16
Jakarta: PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menyatakan akan mengoptimalkan ekspor batu bara ke sejumlah negara untuk mendongkrak penjualan tahun ini.
Seperti diketahui, penjualan batu bara pada semester I-2024 sebesar 20,1 juta ton. Capaian itu tumbuh 15 persen secara tahunan (year on year).
Capaian itu juga merupakan rekor penjualan tertinggi untuk periode semesteran. Pada semester I-2019 penjualan batu bara PTBA sebesar 13,4 juta ton. Lalu pada semester I-2020 penjualan batu bara sebesar 12,6 juta
Kemudian 12,9 juta ton di semester I-2021, naik menjadi 14,6 juta ton pada semester I-2022, dan 17,4 juta ton pada periode yang sama di 2023.
Pencapaian rekor tersebut ditopang oleh penjualan ekspor batu bara sebesar 8,5 juta pada Januari-Juni 2024, meningkat 20 persen secara tahunan.
Sementara realisasi Domestic Market Obligation (DMO) sebesar 11,6 juta ton, tumbuh 12 persen dibanding Semester I 2023 yang sebesar 10,3 juta ton.
"Perusahaan menargetkan volume penjualan sebesar 43,1 juta ton pada tahun ini. Untuk itu, kami terus memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor ke sejumlah negara yang memiliki prospek pertumbuhan yang tinggi, baik pasar eksisting maupun pasar-pasar baru," kata Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PTBA, Farida Thamrin pada public expose, Selasa, 27 Agustus 2024.
Farida mengaakan, saat ini pasar ekspor PTBA semakin beragam. Terdapat beberapa pasar yang berhasil dioptimalkan pada kuartal kedua tahun ini, di antaranya adalah Bangladesh dan Filipina.
Sementara potensi pasar-pasar utama yang dimaksimalkan adalah ekspor ke India berhasil meningkat 37 persen menjadi tiga juta ton. Selain itu, ekspor ke Thailand, Malaysia dan Vietnam juga naik signifikan.
Penjualan ke Thailand pada semester I-2024 sebesar 933 ribu ton, melesat 605 persen secara tahunan. Ekspor ke Malaysia meningkat 257 persen menjadi 488 ribu ton. Adapun ekspor ke Vietnam melonjak 164 persen dari 461 ribu ton menjadi 1,2 juta ton.
Peningkatan penjualan batu bara PTBA didukung oleh realisasi produksi sebesar 18,8 juta ton dan angkutan kereta api sebesar 17,3 juta ton per semester I-2024.
Perusahaan juga terus memperkuat efisiensi di bidang operasi dan produksi dalam rangka mempertahankan kinerja positif.
Berkat berbagai langkah, di antaranya optimalisasi rasio nisbah kupas (Stripping Ratio) serta jarak angkut tanah dan batu bara, Biaya Tunai (Cash Cost) turun 6 persen secara tahunan menjadi Rp 844 ribu per ton.
Hasilnya, PTBA berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp19,6 triliun dan laba bersih Rp 2,0 triliun pada semester I-2024.
"Kami fokus mengoptimalkan pencapaian kinerja operasional dan efisiensi secara berkelanjutan untuk menjaga kinerja positif perusahaan. Kami optimis dapat menjaga kinerja tetap positif dan sejalan dengan target hingga akhir tahun 2024," ujar Farida.