Korsel Akan Kirim Tim ke Ukraina untuk Pantau Pasukan Korut

Seoul: Korea Selatan (Korsel) mengatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk mengirim tim militer ke Ukraina guna memantau pengerahan pasukan Korea Utara (Korut) yang diyakini akan digunakan oleh militer Rusia di medan perang.

Korea Utara telah mengirim sekitar 11.000 tentara ke Rusia, dan lebih dari 3.000 di antaranya telah dipindahkan ke dekat perbatasan Ukraina, lapor Reuters yang mengutip pernyataan seorang pejabat Korea Selatan yang tidak disebutkan namanya.

Pejabat tersebut mengatakan Korea Utara akan memperoleh pengetahuan militer dari pasukannya yang membantu Rusia di medan perang, dan hal tersebut merupakan ancaman bagi Korea Selatan di masa mendatang.

"Jadi, menjadi kewajiban kami untuk menganalisis dan memantau aktivitas pasukan Korea Utara terhadap sekutu kami, Ukraina," tambah pejabat tersebut, seperti dikutip dari Independent, Rabu, 30 Oktober 2024.

Badan mata-mata Korea Selatan mengatakan pekan lalu bahwa Korea Utara telah mengerahkan 3.000 tentara ke timur jauh Rusia untuk pelatihan, dengan rencana untuk mengirim total 12.000 tentara.

Rabu ini, Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) mengatakan bahwa Korea Utara telah mengirim 10.000 tentara ke Rusia, dan beberapa dari mereka dilaporkan menuju Kursk untuk bergabung dengan pasukan Rusia dalam memerangi Ukraina di wilayah perbatasan.

Ini terjadi hanya beberapa jam setelah Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mengatakan bahwa unit militer Korea Utara telah berada di Kursk.

"Hari ini, saya dapat mengonfirmasi bahwa pasukan Korea Utara telah dikirim ke Rusia dan bahwa unit militer Korea Utara telah dikerahkan ke wilayah Kursk," tutur Rutte.

Pengerahan pasukan Korea Utara ke Kursk "juga merupakan tanda keputusasaan Putin yang semakin meningkat", tambahnya, merujuk pada presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca juga:  AS Khawatir Rusia Akan Gunakan Tentara Korut untuk Perangi Ukraina