Pemprov NTT Bentuk Posko Utama Bencana Erupsi Lewotobi

Rumah terdampak erupsi Gunung Lewotobi. BNPB

Pemprov NTT Bentuk Posko Utama Bencana Erupsi Lewotobi

Ferdinandus Rabu • 6 November 2024 11:07

Flores Timur: Pascaerupsi Gunung Lewotobi di Kabupaten Flores Timur, NTT, pada Minggu malam kemarin, 3 November yang menewaskan 10 warga, dan ribuan warga mengungsi, Penjabat Gubernur NTT menggelar rapat forkopimda. Rapat sekaligus membentuk posko utama provinsi, untuk koordinasi dan sinergitas dalam upaya penanggulangan tanggap darurat bencana.

Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto bersama seluruh Forkopimda, menggelar rapat bersama di kantor Gubernur, untuk membangun koordinasi dan sinergitas mendukung upaya pemulihan dampak bencana erupsi.

Rapat Forkopimda ini dihadiri oleh semua unsur terkait, termasuk dari unsur TNI, Polri, Sar, Dinas Sosial, dan instansi lainnya dalam rangka percepatan aksi kemanusiaan untuk melakukan upaya dukungan demi pemulihan bencana erupsi di Kabupaten Flores Timur.
 

Baca: Badan Geologi: Gunung Lewotobi Laki-laki di Level Awas, Masyarakat Harus Waspada

Bencana erupsi ini, mengakibatkan 10 warga meninggal dunia, dan ratusan rumah dan bangunan hancur. Hingga saat ini, lebih dari 2 ribu warga mengungsi ke 3 posko pengungsian yang disiapkan pemerintah. Sementara itu, sebanyak 15 desa di 3 kecamatan yang terdampak erupsi.

"Dalam rapat bersama ini, Provinsi NTT segera membentuk posko utama tingkat provinsi untuk meningkatkan efektivitas koordinasi antar daerah dalam berbagai upaya kemanusiaan pemulihan bencana erupsi," kata Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto di Kupang, Rabu, 6 November 2024.

Penjabat gubernur pun mengimbau warga untuk tetap mematuhi larangan PVMBG untuk tidak beraktivitas dalam radius 7 kilometer dari puncak gunung, dan selalu waspada terhadap aliran lava dan material erupsi dengan selalu memakai masker dan menjauhi zona bahaya aliran lava. Pemerintah pun saat ini fokus pada pelayanan kesehatan dan distribusi logisktik demi memenuhi kebutuhan mendasar para pengungsi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)