Kenaikan Permintaan AS Dorong Kenaikan Harga Minyak Dunia

Ilustrasi kilang minyak. Foto: Pertamina.

Kenaikan Permintaan AS Dorong Kenaikan Harga Minyak Dunia

Arif Wicaksono • 18 July 2024 09:48

Texas: Harga minyak naik lebih tinggi pada Kamis, 18 Juli 2024, didukung oleh kenaikan permintaan minyak di Paman Sam serta terbatasnya ekspor dari Arab Saudi.
 

baca juga:

Hadapi Kenaikan Penjualan Ritel, Harga Minyak Masih Stabil


Minyak brent berjangka naik 13 sen, atau 0,2 persen, menjadi USD85,21 per barel pada 0023 GMT. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 31 sen, atau 0,4 persen, menjadi USD83,16.

Melansir Oilprice.com, Kamis, 18 Juli 2024, patokan AS, West Texas Intermediate (WTI) naik lebih dari 2,9 persen dengan Brent hanya naik setengahnya hari ini, setelah EIA melaporkan penurunan stok minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan dan melemahnya dolar AS.

Persediaan minyak mentah AS telah berkurang lebih dari 20 juta barel selama tiga minggu terakhir karena musim berkendara meningkatkan permintaan.

EIA melaporkan penurunan persediaan sebesar 4,9 juta barel dalam sepekan hingga 12 Juli, di atas penurunan sebesar 3,4 juta barel pada minggu sebelumnya, dengan persediaan minyak mentah AS sekarang sekitar lima persen lebih rendah dari rata-rata lima tahun pada saat ini. tahun.

Baik laporan persediaan mingguan maupun melemahnya dolar mengalahkan sentimen negatif yang terus berlanjut terkait kekhawatiran pertumbuhan ekonomi di Tiongkok, yang telah membatasi impor, sehingga membebani permintaan minyak mentah global secara keseluruhan.

Ekspor minyak Arab Saudi turun

Ekspor minyak mentah AS sejauh ini mendapat dampak positif dari pemotongan ekspor Arab Saudi pada Juli, yang kemungkinan akan semakin menurunkan persediaan minyak mentah AS pada bulan ini.

Bloomberg melaporkan pengiriman minyak luar negeri Arab Saudi turun ke level terendah dalam 10 bulan pada Juni, yaitu sekitar 168 juta barel per hari pada bulan tersebut atau turun 5,6 juta barel per hari. Menurut Bloomberg, angka tersebut hanya lebih tinggi 250 ribu dibandingkan titik terendah selama pandemi.

Arab Saudi bukan satu-satunya negara besar OPEC+ yang mengurangi ekspor minyak mentahnya pada musim panas ini. Menurut HFI Research, ekspor minyak mentah Rusia telah turun dari lima juta barel per hari pada Juni menjadi di bawah empat juta barel per hari pada Juli.

Pada saat yang sama, ekspor minyak mentah AS ke Eropa juga menurun, mencapai titik terendah dalam dua tahun di Juni, menurut laporan Reuters, turun 14 persen dari Mei, sebagian besar disebabkan oleh menyempitnya selisih Brent dengan WTI.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)