Israel Serang Lebanon, 38 Orang Dilaporkan Tewas

Lebanon diambang kehancuran akibat serangan Israel. Foto: Anadolu

Israel Serang Lebanon, 38 Orang Dilaporkan Tewas

Fajar Nugraha • 7 November 2024 09:48

Beirut: Setidaknya 38 orang tewas dalam beberapa serangan di sekitar Baalbek di Lembah Bekaa saat Israel meningkatkan serangan di Lebanon timur.

Gubernur Provinsi Baalbek Hermel, Bahir Khodr mengatakan, pada hari Rabu bahwa sekitar 40 serangan Israel di provinsi tersebut menewaskan 38 orang dan melukai 54 lainnya.

Sementara itu, saat senja, lebih banyak serangan Israel menghantam pinggiran selatan Beirut. Ini terjadi setelah tentara Israel mengeluarkan peringatan evakuasi paksa untuk tiga daerah di Lebanon selatan.

Juru bicara militer Israel mengatakan pada X bahwa penduduk di pinggiran selatan Burj al-Barajneh, Laylaki dan Haret Hreik harus pergi. "Anda yang berada di dekat fasilitas dan kepentingan yang berafiliasi dengan Hizbullah, yang terhadapnya (militer) akan bertindak dalam waktu dekat," ujar juru bicara itu, seperti dikutip Anadolu, Kamis 7 November 2024.

Satu jam setelah peringatan, setidaknya ada empat serangan Israel di daerah tersebut. Tidak ada laporan langsung tentang kemungkinan korban dan apa yang menjadi sasaran.

Selama setahun terakhir, Israel dan kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, telah saling serang. Pertempuran meningkat pada akhir September setelah serangan mematikan terhadap pager di Lebanon, dan Israel memulai operasi darat terbatas ke desa-desa perbatasan Lebanon.


Pejuang perlawanan yang terlatih

Serangan Rabu di Lebanon terjadi setelah Sekretaris Jenderal Hizbullah Naim Qassem mengatakan dia tidak berpikir "tindakan politik" akan mengakhiri perang.

"Ketika musuh memutuskan untuk menghentikan agresi, ada jalan untuk negosiasi yang telah kami tetapkan dengan jelas - negosiasi tidak langsung melalui negara Lebanon dan Ketua Parlemen Nabih Berri," kata Qassem dalam pidato yang direkam untuk menandai 40 hari sejak pendahulunya, Hassan Nasrallah, tewas dalam sebuah serangan.

"Kami memiliki puluhan ribu pejuang perlawanan yang terlatih," tambah kepala Hizbullah itu.

Sementara itu, Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati mengatakan pada hari Rabu bahwa serangan Israel terhadap Lebanon telah menjadi "kejahatan terhadap kemanusiaan".

Mikati mengatakan kepada kabinet Lebanon bahwa Israel menghalangi upaya internasional untuk mengakhiri pertempuran dan bahwa ia menganggap masyarakat internasional bertanggung jawab atas "perang tanpa henti" Israel terhadap rakyatnya.

Ketua DPR Berri bertemu dengan duta besar Amerika Serikat dan Saudi di Lebanon pada hari Rabu untuk membahas perkembangan politik, kantornya mengatakan tanpa merinci lebih lanjut.

Upaya AS untuk menghentikan pertempuran antara Israel dan Hizbullah, yang mencakup proposal gencatan senjata selama 60 hari, kehilangan momentum minggu lalu menjelang pemilihan umum AS, di mana mantan Presiden Donald Trump terpilih kembali.

Menurut tentara Israel, sejak Rabu pagi, 120 roket telah ditembakkan dari Lebanon ke Israel.

Sebelumnya pada hari itu, Hizbullah mengatakan pihaknya menargetkan pangkalan militer di dekat bandara utama Israel di dekat Tel Aviv. Otoritas Bandara Israel mengatakan serangan itu tidak mengganggu operasi.

Kementerian Kesehatan Masyarakat Lebanon menyatakan bahwa sejak pertempuran dimulai tahun lalu, lebih dari 3.000 orang telah tewas dalam serangan Israel di Lebanon, dengan sebagian besar terjadi dalam enam minggu terakhir.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)